Fri. Apr 14th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Klaim Baru Pencurian Uang Kas Negara Oleh Mantan Presiden Gambia

2 min read

Mantan presiden Gambia, Yahya Jammeh telah mencuri uang milik negara lebih besar dari apa yang diperkirakan sebelumnya. Pemerintahan terbaru, baru-baru ini diduga telah meninggalkan negara tersebut dengan utang yang mengerikan yang berjumlah lebih dari US$ 1 milyar.

Menuru dua menteri senior dalam pemerintahan presiden baru, Adama Barrow, mantan pemimpin otokratis di negara kecil di bagian Afrika Abrat tersebut telah menyedot setidaknya US$ 50 juta dari jaminan sosial, dari pelabuhan negara dan perusahaan telekomunikasi nasional.

Mereka mengatakan bahwa Jet pribadi Jammeh yang dibeli dengan biaya sebesar US$ 4,5 juta telah diambil dari dana pensiun negara tersebut. Banyak dari warga pensiunan Gambia telah menolak dana pensiun mereka atau mendapatkan dana yang lebih kecil dari yang seharusnya mereka terima dalam beberapa tahun terakhir, meskipun telah bekerja kepada pemerintahan sepanjang hidup mereka. Beberapa dari mereka hanya mendapatkan US$ 5 per bulan.

Jammeh yang terpilih untuk meninggalkan kantornya setelah memimpin selama 22 tahun pada bulan Desember kemarin. Ia pada akhirnya menerima hasil pemilihan umum namun dia sempat merubah pikirannya dengna menilak untuk meninggalkan kantor di negara tersebut.

Di bawah tekanan dari sejumlah pemimpin negara Afrika lainnya dan pasukan militer regional yang memposisikan diri mereka di perbatasan Gambia dengan Senegal, ia akhirnya terbang ke Guinea pada akhir Januari, menaiki penerbangan yang disertai dengan membawa kendaraan mewah miliknya.

Hal ini masih belum ada kejelasan mengenai uang yang diambil oleh Jammeh, apakah masih dia tahan, jika uang tersebut tidak digunakan. Menteri di Gambia mengatakan bahwa pihaknya meminta bantuan dana untuk membayarkan gaji dan meminta Jammeh untuk mengembalikan uang, meskipun mereka akan tetap meminta uang yang dibawa Jammeh hingga liang lahat.

“Ini adalah kuburan, perekonomian di negara ini berada dalam tingkat yang buruk. Sebelumnya saya telah menyatakan dana yang dibawa mencapai US$ 5 juta. Tapi hal tersebut hanya diketahui di awal penyelidikan jika dibandingkan dengan apa yang ditunjukkan oleh kementerian keuangan,” kata Menteri Dalam Negeri Gambia, Mai Fatty.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *