Kabar Internasional – Kedatangan Pasukan AS Timbulkan Perebutan Pengaruh Di Suriah

Pasukan Amerika Serikat telah meluncur ke Suriah bagian utara untuk menjaga berdamaian antara dua sekutu yang telah berperang satu sama lain selama seminggu. Hal tersebut akan memunculkan kerumitan ketika Washington memerangi SISI dan menggaris bawahi perjuangan di wilayah yang telah hancur untuk memberikan pengaruh di seluruh apa yang tersisa di bagian utara.

Truk lapis baja telah melaju ke Suriah dengan bendera Amerika Serikat pada hari Selasa (7/3) ke sebuah desa di bagian barat dari kota Manbij, di mana sungai Efrat telah menjadi batas dari pasukan Kurdi yang didukung di timur, dimana didukung oleh Washington, dan pasukan Arab yang mendukung pasukan Turki di waliyah bagian barat.

Meskipun Turki dan Amerika Serikat menjadi sekutu dalam perang melawan ISIS, tidak ada pasukan yang dikerahkan untuk merebut kembali kota Raqqa, yang merupakan benteng besar terakhir dari kelompok ekstrimis di Suriah. Sementara itu, tentara dari empat negara, Turki, Rusia, Surah dan saat ini Amerika Serikat, telah mengklaim dan mengintai untuk menimbulkan pengaruh.

Meskipun masih dalam hari-hari awal, pembicaraan antara Truki dan Rusia berfokus pada sisa-sisa tentara Rusia, yang berpotensi berada di samping pasukan yang didukung oleh Arab, untuk menjadi bagian inti dari pasukan darat.

Turki yang didukung Arab dan pasukan Kurdi didukung Amerika Serikat telah mengalami bentrokan secara sporadis selama satu minggu  terakhir, dan memunculkan ketidakpercayaan yang mendalam antara kedua belah pihak untuk berperang melawan ISIS. Amerika Serikat sejauh ini tidak goyah dari dukungan mereka terhadap Kurdi Suriah, yang dipandang sebagai musuh dari Turki, dan juga Rusia.

Amerika Serikat pada hari Rabu (8/3) kemarin telah meningkatkan penyebaran pasukan mereka ke Suriah dengan 900 personil tentara dan personil marinir, beberapa di antaranya akan menggunakan senjata artileri yang ditargetkan ke arah kota Raqqa.

Untuk pertama kalinya dalam peperangan di Suriah, pertempuran untuk mendapatkan pengaruh di wilayah negara saat ini sedang dibentuk, terutama dalam pengaruh politik. Rusia dan Turki, yang menjadi sekutu dalam sebagian besar peperangan pada tahun lalu, pada pekan ini mengundang pasukan Suriah untuk kembali ke wilayah yang ditinggalkan yang berada di dekat perbatasan dengan Turki di mana pasukan Amerika Serikat saat ini telah berada di sana.