Sat. Apr 8th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – ISIS Bayar Penyelundup Untuk Merekrut Anggota Baru

2 min read

ISIS telah membayar sejumlah uang kepada penyelundup terhadap anak-anak dalam upaya untuk mendapatkan anggota baru. Laporan tersebut semakin menguatkan indikasi yang menyoroti kerentanan potensi anak-anak yang mendapatkan radikalisasi.

Laporan dari kontra ektrimisme Thinktank Quilliam juga mengatakan bahwa diperkirakan 88.300 anak tanpa pendamping, yang diidentifikasi oleh lembaga kepolisian Uni Eropa, Europol telah dinyatakan hilang dan beresiko telah diradikalisasi oleh kelompok ektrimis.

Berdasarkan laporan yang telah diterbitkan pada hari Senin (30/1) awal pekan ini, negara Inggris telah berupaya untuk melindungi pengunsi anak-anak dari bepergian sendirian. Memperingatkan bahwa kelompok-kelompok ektrimis, seperti ISIS dan Boko Haram telah berusaha untuk melakukan prekrutan di kamp-kamp pengungsi menggunakan uang insentif, kepada para orang yang bekerja untuk menyelundupkan orang.

Quilliam mengatakan bahwa ISIS telah menawarkan sekitar US$ 2.000 untuk melakukan perekrutan di kamp pengungsian di Lebanon dan Yordania. Pada tahun lalu, pasukan khusus Yordania melaporkan bahwa mereka menemukan ruangan milik ISIS yang berada di dalam kamp pengungsian yang berusaha untuk merekrut para pengungsi dengan imbala bantuan makanan .

“Pencari suaka muda telah ditargetkan oleh kelompok-kelompok ektrimis karena mereka lebih rentan terhadap indoktrinasi, untuk menciptakan pejuang baru, dan dapat menciptakan generasi baru. Laporan ini menguraikan persyaratan nasional dan internasional untuk mengurangi resiko perdagangan anak, ekstrimisme dan perbudakan modern,” kata peneliti senior dari Quilliam, Nikita Malik.

Malik juga mengindentifikasi bagaimana kelompok ektrimis tersebut menargetkan para pengungsi dengan menggunakan propaganda mereka. Dari bulan Juni pada tahun lalu hingga akhir bulan kemarin, ia meemukan sekitar 263 kasus dari kelompok-kelompok tersebut yang berusaha untuk meyakinkan para oengungsi untuk mengobarkan jihad melawan kafir atau bergabung dengan kelompok ekstrimis dan masuk Islam.

Laporan tersebut mengatakan bahwa pengungsi muda yang melakukan pengungsian tanpa ada yang menemani lebih rentan terhadap radikalisasi jika mereka terpisah dari keluarga mereka, yang memilih untuk tetap tinggal di negara asal meskipun beresiko mendapatkan keekrasan dari kelompok-kelompok radikal. Tidak ada pertanyaan mengenai kelompok-kelompok militan menargetkan pengungsi muda untuk mereke rekrut, hal tersebut bisa dikatakan bahwa pengungsi muda tersebut dapat mendapatkan radikalisme secara mandiri melalui konten online.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *