Sun. Apr 9th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – India Harus Siapkan Perang Simultan dengan China dan Pakistan

2 min read

Kepala Angkatan Darat India mengatakan pada hari Rabu (6/9) bahwa negara tersebut harus bersiap menghadapi perang dua-dimensi yang potensial. Mengingat China tengah meregangkan otot-otonya dan hanya sedikit harapan untuk rekonsiliasi dengan Pakistan.

Jenderal Bipin Rawat pada kebuntuan sepuluh pekan terakhir dengan tentara China di Himalaya yang berakhir pada pekan lalu. Dia mengatakan bahwa situasi tersebut secara berahap bisa menjadi konflik yang lebih besar di perbatasan utara India. Rawat mengatakan bahwa Pakistan di bagian barat bisa memanfaatkan situasi seperti itu.

Kantor berita Pers Trust of India mengutip ucapan dari Rawat di sebuah seminar yang diselenggarakan oleh Center of Land warfare Studies, sebuah even yang digelar di ibukota negara India, New Delhi.

India berperang melawan China pada tahun 1962, dan tiga kali perang dengan Pakistan, dua diantaranya berperang dalam perebutan kekuasaan wilayah di Kashmir, sejak mendapatkan kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1947. Ketiga negara tersebut adalah negara-negara yang memiliki kekuatan nuklir.

Rawat mengatakan bawhwa penindasan yang kredibel yang tidak menghilangkan ancaman munculnya perang. “Senjata nuklir adalah senjata pencegah. Iya itu mereka. Tapi untuk mengatakan bahwa mereka dapat menghalangi perang atau mereka tidak akan membiarkan negara-negara berperang, dalam konteks kita yang mungkin yang juga tidak benar,” kata kantor berita tersebut yang mengutip ucapannya.

India pada pekan lalu telah sepakat untuk menarik pasukan dari dataran tinggi Doklam yang disengketakan dalam tingkat tinggi di Himalaya, tempat tentara China mulai membangun sebauh jalan. Kebuntuan selama sepuluh pekan tersebut adalah dua negara yang paling berlarut-larut dalam beberapa dasawarsa, dan menambah persaingan strategis mereka yang telah berlangsung lama.

“Kami harus siap. Dalam konteks kami, oleh karena itu, pepertangan terletak di dalam realitas,” kata Rawat.

Komentarnya muncul sehari setelah perdana menteri India, Narendra Modi, dan Presiden China, Xi Jinping, menyetujui pendekatan yang memandang ke depan terhadap hubungan Sino-India, yang menempatkan di balik kebuntuan Doklam.

Xi dan Modi bertemu di sela-sela konferensi KTT bagi negara-negara berkembang yang digelar di kota pelabuhan Xiamen. Negara-negara yang ikut dalam konferensi tersebut adalah Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *