Thu. Apr 13th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Ekstrimis Islam Tewaskan 15 Tentara Penjaga Perdamaian PBB

2 min read

Militan bersenjata berat telah membunuh setidaknya 15 pasukan penjaga perdamaian dan lima tentara di Republik Demokratik Kongo (DRC). Dalam salah satu serangan terburuk terhadap personil Perserikatan Bangsa Bangsa dalam ingatan terakhir.

Lebih dari 50 penjaga perdamaian dibiarkan terluka setelah pejuang dari kelompok ekstremis Islam setempat menguasai sebuah daerah terpencil di timur negara Afrika tengah yang luas itu setelah berjam-jam menghadapi pertempuran yang membingungkan pada Kamis (7/12) malam. Banyak korban dalam kondisi kritis dan jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat.

Antonio Guterres, sekretaris jenderal PBB, menggambarkan serangan tersebut sebagai yang terburuk dalam sejarah PBB dan “kejahatan perang”. “Hari ini adalah hari yang sangat tragis bagi keluarga PBB … Saya mengutuk serangan ini dengan pasti,” kata Guterres.

Kerugiannya adalah yang paling serius diderita satu hari oleh PBB sejak 24 tentara Pakistan tewas dalam sebuah penyergapan di Somalia pada tahun 1993. Pejabat lokal mengatakan tentara Kongo yang ditempatkan beberapa mil dari pangkalan tersebut juga menahan korban ketika mereka berusaha untuk datang ke bantuan pasukan PBB, namun disergap dan dipukul mundur.

Misi PBB di DRC mengatakan pada hari Jumat bahwa pihaknya mengkoordinasikan evakuasi medis dari pangkalan tersebut, terletak di dekat sebuah jembatan di sungai Semuliki, 25 mil (40km) timur laut kota Beni.

Rincian telah muncul dari sebuah operasi yang terkoordinasi dengan baik dan kompleks yang diluncurkan pada senja hari. Para penyerang, yang dipersenjatai dengan mortir dan granat berpeluncur roket, menghancurkan dua kendaraan lapis baja, sebuah ambulans dan sebuah truk sebelum menarik diri.

Helikopter serang PBB memiliki peralatan penglihatan malam yang terbatas dan tetap bertahan selama serangan empat jam tersebut.

Sebagian besar korban tewas dan yang terluka diyakini berasal dari Tanzania, yang memiliki lebih dari seribu tentara yang bertugas sebagai penjaga perdamaian di DRC. Basisnya adalah rumah bagi pasukan intervensi cepat penjaga perdamaian, yang memiliki mandat langka untuk melakukan serangan.

Kontingen Tanzania umumnya dianggap sebagai elemen bersenjata dan terlatih yang lebih baik dari 21.000 pasukan PBB yang kuat.

Kelompok milisi yang bersaing masih mengendalikan petak DRC timur yang kaya mineral, hampir satu dasawarsa setengah setelah berakhirnya perang 1998-2003 yang menewaskan jutaan orang, kebanyakan dari kelaparan dan penyakit.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *