Kabar Internasional – Delapan Orang Hilang Akibat Bencana Tanah Longsor
2 min read
Delapan orang, termasuk warga negara Jerman, Austraia, dan Swiss dilaporkan menghilang akibat bencara tanah longsor. Pihak kepolisian mengatakan bahwa bencana ini memaksa tindakan evakuasi di desa di pegunungan Alpen di Swiss.
“Di sekitar wilayah Val Bondasa, delapan orang yang berada di sana pada saat terjadi bencana tanah longsor tersebut terjadi dilaporkan telah menghilang dan belum ditemukan,” kata kepolsian kanton Graubunden dalam sebuah pernyataan.
Bencana tanah longsor tersebut terjadi pada hari Rabu (23/8) pagi waktu setempat yang membawa lumpur, batu dan tanah ke arah desa Bondo, yang berada di dekat perbatasan dengan Italia. Sekitar 1.000 orang telah dievakuasi, beberapa orang lainnya diselamatkan menggunakan helikopter.
Polisi mengatakan bahwa enam, hari delapan orang tersebut dilaporkan telah hilang oleh keluarga mereka, yang menambahkan bahwa pencarian tersebut telah meningkat dalam semalam, dengan sebuah helikopter tentara Swiss yang ikut ambil bagian dalam pencarian korban hilang.
“Orang yang hilang adalah warga negara Jerman, Austria dan Swiss,” kata kepolisian tersebut. Sebuah rekaman amatir menunjukkan sejumlah besar puing-puing longsoran yang berada di dekat puncak Piz Cengalo, puncak granit yang membentang 2.269 meter di atas Val Bondasca, dan longsoran yang menimbulkan suara gemuruh ke arah lembah di bawahnya.
Gambar yang diambil setelah tanah longsor menunjukkan sepetaj tanah pertanian yang luar yang diliputi oleh lumpur berwarna abu-abu dan terus bergerak, dengan sebagian sebesar lumpur menelan bangunan-bangunan yang dilewatinya.
Pihak kepolisian mengatakan bahwa 12 bangunan pertanian, termasuk lumbung dan kandang kuda, yang telah hancur oleh aliran lumpur longsor. Kehilangan korban nyawa lebih parah berhasil dicegah berkat sistem peringatan otomatis yang dipasang di Bondo setelah sempat mengalami longsor besar pada tahun 2012. Setelah mendaftarkan gerakan di gunung Piz Cengalo, sistem tersebut memberi tahu layanan darurat dan secara otomatis menutup jalan di desa tersebut.
Sekitar 200 penduduk desa yang tinggal di Bondo todak dapat kembali ke rumah mereka pada hari Kamis (24/8) tengah hari waktu setempat karena pihak yang berwenang tidak dapat mengesampingkan kemungkinan terjadinya tanah longsor lebih lanjut.
