Kabar Internasional – Bom Mobil Balaskan Serangan Militer Turki

Seperti yang diketahui bahwa militer Turki kian gencar menggempur kelompok militan Kurdi serta ISIS pada kawasan perbatasan Suriah. Gempuran ini ternyata juga dibalas dengan serangan bom pada bagian tenggara Turki. Tercatat 2 personil keamanan tewas serta 4 orang terluka. Serangan yang terjadi pada Provinsi Diyarbakir tersebut terjadi saat kendaraan yang memuat personel keamanan sedang berada dalam perjalanan panggilan darurat. Dalam perjalanannya, bom mobil pun meledak.

Diyarbakir merupakan wilayah di sebelah tenggara Turki yang umumnya ditinggali kaum Kurdi. Namun masih belum ada pihak yang mengklaim melakukan serangan bom mobil itu. Serangan tersebut sekaligus menandai serangan besar-besaran yang dilakukan Turki semenjak Jumat pekan yang lalu. Diketahui sebelumnya bahwa di Kamis (22/7) ada 5 personil ISIS menyerbu penjaga perbatasan Turki serta menewaskan seorang tentara dan mencederai 2 orang. Selain itu, ISIS dituding mendalangi aksi bom bunuh diri pada kota Suruc, di perbatasan Suriah, yang menewaskan hingga lebih dari 30 korban pada Senin (19/7) kemudian disusul oleh serangan dari Partai Pekerja Kurdi (PKK) mengakibatkan 2 polisi tewas di hari Rabu (21/7).

PM Turki, Ahmet Davutoglu menegaskan ia tak akan tinggal diam terhadap mereka yang telah membunuh aparat Turki. Kemudian serangan udara berikut aksi penangkapan sekitar 600 tersangka militan pun diciduk dari sejumlah lokasi dalam negeri tersebut. Serangan tersebut diketahui juga menyasar lokasi PKK serta terjadi selang sehari usai tewasnya 1 tentara Turki pada pertempuran kontra ISIS pada wilayah Kilis di dekat perbatasan Suriah.

Berangnya Turki ini diyakini telah memicu pihak Amerika Serikat beserta pasukan koalisi yang tengah memerangi ISIS serta kelompok militan yang lain guna semakin meningkatkan gempuran mereka kepada target tersebut. Di pekan yang lalu, pihak  AS bersama Turki menyepakati pemanfaatan pangkalan udara Turki guna keperluan pasukan koalisi serta AS. John Earnest selaku juru bicara Gedung Putih mengatakan bahwa Obama serta Erdogan telah setuju untuk meningkatkan kerja sama untuk memerangi keberadaan militan ISIS.