Mon. Apr 17th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Benteng terakhir ISIS Di Suriah Akan Runtuh Pada Bulan Oktober

2 min read

Raqqa, kota terakhir yang dikuasai oleh ISIS di Suriah, akan jatuh pada akhir bulan Oktober mendatang. Sehingga memungkinkan pemilihan demokratis yang kredibel diadakan dalam waktu satu tahun. Hal tersebut dilontarkan oleh utusan khusus PBB untuk negara tersebut.

Menetapkan sebuah skenario yang sangat optimis untuk mengakhiri perang sipil, Staffan de Mistura mengatakan bahwa negara tersebut akan menghadapi momen kebenaran setelah reklamasi Raqqa. Dia mendesak presiden Bashar Al Assad untuk mengakui bahwa dia harus melakukan tindakan politik jika dia tidak ingin melihat versi ISIS kembali dengan nama baru dalam beberapa bulan kemudian.

Berbicara di program BBC Radio 5, Today, De Mistura berpendapat bahwa perdamaian permanen tidak akan mungkin terjadi jika perang berakhir dengan kemenangan militer yang berantakan namun unilateral bagi Assad. Ini, akan membuat tugas rekronstruksi dan kembalinya pengungsi tidak mungkin dilakukan.

Ada pandangan luas bahwa masyarakat internasional mulai mencuci tangan Suriah, dan akan membiarkan Assad menang. Namun De Mistura mengatakan bahwa sebuah kemenangan militer tanpa penyelesaian politik akan mengarah pada kebangkitan oposisi militer Sunni dan keterlibatan tanpa akahir akan berlanjut.

Dia mengatakan bahwa dia memperkirakan ISIS akan dikalahkan di benteng terakhir Raqqa di Suriah dan Deir ez-Zor pada bulan Oktober.

“Setelah Raqqa dan Deir ez-Zor dan itu adalah masalah beberapa bulan, akan ada saat kebenaran. Jika masyarakat internasional membantu oposisi dan pemerintah dengan mendorong mereka untuk menerima negosiasi secara nyata, maka dalam setahun akan ada kemungkinan untuk memiliki pemilihan yang benar-benar dapat dipercaya.

Dia menggambarkan Suriah sebagai daerah yang hancur, namun dirinya juga mengatakan bahwa yang mereka lihat adalah awal dari berakhirnya perang.

Dia mengatakan bahwa masyarakat internasional perlu bertanya kepada dirinya sendiri: “Apakah kami ingin merekontruksi Suriah dan siapa yang akan membayarnya? Hanya solusi inklusif, politis, dan kredibel yang akan memungkinakan rekontruksi tersebut dan itu akan melalui pemilihan.”

Dalam beberapa pekan terakhir ini, banyak pendukung kesternal posisi moderat terhadap Assad, seperti Arab Saudi dan Yordania, telah mengurangi dukungan praktis dan politis mereka sebagai pengakuan atas kemanangan militer yang ditorehkan oleh Assad dan para pendukungnya, terutama Iran dan Rusia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *