Kabar Internasional – AS Isyaratkan Adanya Pergeseran di Rusia dengan Sanksi dan Hukuman

Dengan memberlakukan sanksi baru terhadap Rusia dan mengecam dugaan serangan kimia Rusia di Inggris, Washington telah mengisyaratkan sikap yang lebih keras terhadap Moskow. Meskipun keinginan Presiden Donald Trump untuk hubungan yang lebih baik.

Departemen Keuangan AS menampar sanksi terhadap 19 warga Rusia dan lima entitas untuk campur tangan pemilihan dan serangan cyber dalam langkah paling signifikan yang diambil Amerika Serikat melawan Rusia sejak Trump menjabat di tengah tuduhan badan intelijen AS bahwa Moskow mencoba membantunya memenangkan pemilihan 2016. Sementara Departemen Keuangan menunda penargetan oligarki dan pejabat yang dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, ia mengatakan bahwa sanksi lebih lanjut akan datang dan untuk pertama kalinya menyalahkan Moskow karena serangan cyber yang membentang setidaknya dua tahun yang menargetkan jaringan listrik AS, termasuk fasilitas nuklir.

Setelah awalnya meragukan serangan kimia terhadap mantan agen ganda Rusia di Salisbury, Inggris, Gedung Putih bergabung dengan sebuah pernyataan oleh para pemimpin Inggris, Prancis dan Jerman di mana mereka mengatakan bahwa mereka “membenci serangan itu” dan menyalahkannya di Moskow. Moskow membantah terlibat dalam keracunan tersebut.

Tindakan hari Kamis (14/3) telah menyebabkan beberapa analis Rusia bertanya apakah pemerintah mengambil sikap yang lebih konfrontatif terlepas dari pernyataan Trump yang berulang kali dalam kampanye pemilihan bahwa dia menginginkan hubungan yang lebih baik dengan Moskow, pujiannya kepada Putin dan keengganan untuk mengkritik pemimpin Rusia tersebut.

“Saya pikir kita telah mencapai titik perubahan dalam pendekatan pemerintahan saat ini terhadap Rusia,” kata seorang diplomat yang berbicara dengan syarat anonim. “Ada pergeseran keseimbangan.”

Diplomat tersebut menghubungkan evolusi tersebut sebagian dengan bentrokan antara pasukan pendukung AS yang didukung dan didukung Rusia di kota Deir Zor, Suriah pada bulan Februari; Rusia memukul daerah kantong Gholda, Suriah timur, dengan pemberontakan udara selama bulan lalu; dan Putin menunjukkan sebuah video pada tanggal 1 Maret sebuah senjata yang muncul untuk melayang-layang di atas peta Florida yang tampak seperti rumah resor Trump’s Mar-a-Lago.

“Ketiga hal tersebut, yang disatukan, telah menyebabkan pergeseran analisis di beberapa bagian … pemerintahan,” kata diplomat tersebut.