Kabar Internasional – Ajudan Pengadilan Uni Eropa Sebut Inggris dapat Jatuhkan Brexit Saat May Mulai Pencarian Parlemen

Penasehat hukum utama Uni Eropa mengatakan pada hari Selasa (4/12) bahwa Inggris memiliki hak untuk mencabut pemberitahuan Brexit. Hal ini dapat membuka front baru dalam pertempuran atas rencana Perdana Menteri Theresa May untuk meninggalkan Uni Eropa, yang dapat ditolak di parlemen pekan depan.

Saran dari advokat Mahkamah Eropa untuk para pendukung keanggotaan Uni Eropa di parlemen Inggris pada lima hari pertama perdebatan tentang rencana bulan May untuk mempertahankan hubungan ekonomi yang erat setelah meninggalkan blok pada bulan Maret. May menghadapi perjuangan yang menakutkan untuk mendapatkan persetujuan parlemen dalam pemungutan suara kunci pada 11 Desember setelah rencananya dikritik oleh pendukung Brexit dan lawan-lawannya.

“Orang-orang Inggris ingin kita melanjutkan dengan kesepakatan yang menghormati referendum dan memungkinkan kita untuk berkumpul kembali sebagai sebuah negara, apapun cara kita memilih,” dia akan mengatakan kepada anggota parlemen pada hari Selasa, menurut kutipan pidatonya.

“Ini adalah kesepakatan yang diberikan untuk orang-orang Inggris.”

May telah lama memperingatkan anggota parlemen bahwa jika mereka tidak mendukung kesepakatannya, mereka dapat membuka pintu ke Inggris yang jatuh dari Uni Eropa tanpa tindakan apa pun untuk memperlunak transisi, atau bahwa Brexit mungkin tidak akan terjadi. Saran dari advokat ECJ umum – tidak mengikat tetapi biasanya diperhatikan oleh pengadilan – menyarankan kepada beberapa anggota parlemen yang mencabut pemberitahuan perceraian “Pasal 50” Inggris adalah pilihan.

“Ini adalah pilihan yang salah untuk mengatakan itu adalah kesepakatan atau kekacauan PM,” kata anggota parlemen Konservatif Sam Gyimah, yang mengundurkan diri sebagai menteri pada Jumat atas kesepakatan May. “Kita harus melihat semua opsi dan tidak dikotak-kotak oleh garis merah kita sendiri.”

Sterling naik dengan harapan bahwa saran pengadilan akan membuat Brexit “tidak-kesepakatan” tidak teratur Maret depan kurang mungkin. Jika, melawan peluang, May memenangkan pemungutan suara, Inggris akan meninggalkan Uni Eropa pada 29 Maret dengan persyaratan dinegosiasikan dengan Brussels – perubahan terbesar dalam perdagangan dan kebijakan luar negeri selama lebih dari 40 tahun.

Jika dia kalah, May bisa meminta suara kedua pada kesepakatan. Tapi kekalahan akan meningkatkan peluang keluar dari “tidak ada kesepakatan”, yang bisa berarti kekacauan bagi ekonomi dan bisnis Inggris, dan menempatkan May di bawah tekanan yang kuat untuk mengundurkan diri.