Kabar Hari Buruh- May Day, Buruh Solo Blokir Jalan
2 min read
Ribuan buruh yang ada di Kota Solo melakukan aksi turun ke jalan untuk memperingati Hari Buruh Internasional, Kamis, 1 April 2014. Mereka juga melakukan pemblokiran jalan utama yang terletak di depan Balai Kota Solo menuju ke Pasar Gede ataupun sebaliknya. Akan tetapi, setelah bernegoisasi dengan para aparah polisi, mereka mau membuka separuh jalan tersebut.
Dalam orasi yang dilakukan oleh ribuan buruh Solo, mereka menuntut adanya peningkatan terhadap kesejahteraan untuk para karyawan dan menolak adanya sistem kerja outsourcing.
“Kami meminta mendapatkan upah yang layak demi kesejahteraan hidup para buruh. Kami juga menolak adanya sistem kerja outsourcing. Hilangkan sistem outsourcing saat ini juga.”teriak peserta orasi tersebut dengan lantang.
Ketua Serikat Buruh Sejahtera Indonesia atau SBSI 92 Dewan Pengurus Cabang atau DPC Solo, Endang Setyowati berkata selain mengangkat kabar tentang kesejahteraan serta penolakan terhadap sistem kerja outsourcing, buruh juga memberikan pesan kepada presiden RI.
“Kami atas nama seluruh buruh yang ada di Solo raya, memberikan pesan terhadap para petinggi dan presiden, supaya mengembalikan jati diri dan juga kehidupan bangsa dan negara ini sesuai dengan isi Pancasila.”
Lebih lanjut, para buruh juga menuntut supaya pemerintah melakukan revisi UU BPJS atau Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Mereka menganggap jika BPJS tidak hanya pelaksanaan kapitalisasi negara pada para warganya.
“BPJS tidak lebih dari pelaksanaan kapitalisasi negara tersebut pada para warga, serta melepaskan tanggung jawab negara dalam hal perlindungan kepada warganya.”
Kepada presiden, para buruh juga meminta menghentikan politik gaji murah. Kebijakan pemberian gaji keci, adalah bentuk pengingkaran yang dilakukan negara untuk dapat menciptakan sebuah Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Selain di Solo, aksi ini juga dilakukan oleh ribuan para buruh Sukoharjo. Sebelum menggelar aksi di Alun – alun Satya Negara, mereka juga menggelar konvoi dari pabrik 1 ke pabrik yang lain. Mereka memulai aksi tersebut dari PT Danliri, Grogol, sejumlah pabrik di Baki dan Sukoharjo.
Dalam aksi yang mereka lakukan, para buruh memiliki tuntutan yang tidak jauh berbeda dengan para buruh di Solo. Mereka juga melakukan pengecaman terhadap pabrik yang tidak memberikan libur untuk para pegawainya meskipun dengan iming – iming uang lembur.
