Kabar Ekonomi – Venezuela Luncurkan Kripto Pengaman Berbasis Minyak

Presiden Nicolas Maduro mengatakan pada hari Minggu (3/12) bahwa Venezuela akan meluncurkan sebuah mata uang kripto. Hal ini bertujuan untuk memerangi blokade keuangan yang dipimpin Amerika Serikat, walaupun dia memberikan sedikit petunjuk tentang bagaimana anggota OPEC yang lumpuh secara ekonomi akan melakukan hal tersebut.

“Venezuela akan menciptakan sebuah mata uang kripto … the ‘petro’, untuk maju dalam masalah kedaulatan moneter, untuk melakukan transaksi keuangan dan mengatasi blokade keuangan,” kata Maduro pada siaran mingguannya di televisi. Mata uang digital tersebut akan didukung oleh cadangan emas, minyak, gas, dan berlian Venezuela, katanya dalam acara lima jam dekat, yang mencakup lagu dan tarian Natal tradisional.

“Abad ke-21 telah tiba!” Maduro menambahkan sambil bersorak sorai, tanpa memberikan spesifik tentang peluncuran mata uang itu.

Pemimpin oposisi mencemooh pengumuman tersebut, yang mereka katakan memerlukan persetujuan kongres, dan beberapa meragukan apakah mata uang digital tersebut akan sukses di Venezuela yang penuh gejolak. Namun, pengumuman tersebut menyoroti bagaimana sanksi Amerika Serikat tahun ini melukai kemampuan Venezuela untuk memindahkan uang melalui bank-bank internasional. Sumber mengatakan departemen kepatuhan meneliti transaksi yang terkait dengan Venezuela, yang telah memperlambat beberapa pembayaran obligasi dan mengimbangi ekspor minyak tertentu.

Pergerakan Maduro menjauh dari dolar Amerika Serikat terjadi setelah kenaikan BTco BTC = BTSP yang baru-baru ini meningkat, yang telah didorong oleh tanda-tanda bahwa mata uang digital perlahan-lahan mendapatkan daya tarik di dunia investasi arus utama. Cryptocurrencies biasanya tidak didukung oleh pemerintah atau bank sentral. Bitcoin sudah memiliki pengikut yang kuat di antara orang-orang Venezuela yang peka teknologi yang ingin melewati kontrol ekonomi yang tidak berfungsi untuk mendapatkan dolar atau melakukan pembelian di internet.

Mata uang tradisional Venezuela, sementara itu, terjun bebas. Kontrol mata uang dan pencetakan uang yang berlebihan telah menyebabkan depresiasi bolivar sebesar 57 persen terhadap dolar pada bulan lalu saja di pasar gelap yang banyak digunakan. Itu telah menurunkan upah minimum bulanan menjadi hanya $ 4,30. Para ekonom dan pemimpin oposisi mengatakan Maduro, mantan sopir bus dan pemimpin serikat buruh, dengan ceroboh menolak untuk merombak kontrol Venezuela dan menghentikan krisis ekonomi.