Kabar EKonomi – Trump Beri Abe Kesulitan pada Perdagangan Meskipun Ada Hubungan yang Erat

Meskipun ada hubungan pribadi yang hangat, Presiden AS Donald Trump memberi Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe waktu yang sangat sulit dalam perdagangan. Termasuk diantaranya tarif untuk baja, ancaman pungutan impor mobil dan tekanan kuat untuk kesepakatan ekonomi dua arah.

Trump juga telah menarik diri dari Kemitraan Trans-Pasifik multilateral (TPP) yang dipromosikan oleh Abe sebagai penyeimbang ke China, membatalkan perjanjian perubahan iklim yang didukung oleh Tokyo dan sedang mengejar pembicaraan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tanpa mengabaikan peringatan Abe tentang kesalahan masa lalu. Karena Trump terpilih, kedua pemimpin telah bertemu sembilan kali, burger bersama, bermain golf tiga kali dan berbicara hampir dua lusin kali melalui telepon. Dalam obrolan telepon terakhir mereka dalam semalam, Abe dan Trump setuju untuk bertemu lagi sebelum pertemuan puncak AS-Korea Utara yang dapat berlangsung bulan depan.

“Saya pikir dia telah menembus pikiran Trump sampai tingkat tertentu, tetapi itu berbeda dari agenda kesayangannya dalam perdagangan,” kata profesor Keio University, Toshihiro Nakayama.

“Perdana Menteri Abe dan timnya mengharapkan sedikit lebih banyak karena faktor kimia pribadi. Itu adalah sedikit angan-angan – lihat Macron, ”Nakayama menambahkan.

Seperti Abe, Presiden Prancis Emmanuel Macron telah mengembangkan hubungan pribadi yang kuat dengan Trump namun telah berselisih dengannya mengenai masalah termasuk Iran, perubahan iklim dan perdagangan. Administrasi Trump memutuskan minggu lalu untuk memulai penyelidikan keamanan nasional terhadap impor otomatis yang dapat menyebabkan tarif baru AS serupa dengan yang sudah dikenakan pada baja dan aluminium impor. Kendaraan bermotor membentuk sekitar 30 persen dari ekspor Jepang ke Amerika Serikat.

Probe auto mengikuti perjanjian April oleh Trump dan Abe untuk membentuk kerangka kerja baru untuk membahas perdagangan “bebas, adil dan timbal balik” yang akan dipimpin oleh Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer dan Menteri Ekonomi Jepang Toshimitsu Motegi. Trump telah menegaskan ia lebih suka kesepakatan bilateral untuk memotong defisit perdagangan AS dengan Jepang yang mencapai 615,7 miliar yen (US $ 5,64 miliar) bulan lalu. Namun, pemerintahan Abe bersikeras bahwa pakta multilateral masih merupakan taruhan terbaik.

“FFR bukan merupakan latihan negosiasi atau pelingkupan untuk FTA bilateral (Perjanjian Perdagangan Bebas),” kata seorang pejabat Jepang, yang berbicara dengan syarat tidak disebutkan namanya, kepada Reuters. “Kami melihatnya dalam konteks yang lebih luas.”