Kabar Ekonomi – China akan Lindungi Kepentingan dari Ancaman Perdagangan AS yang ‘Sembrono’

China mengecam pada hari Rabu (30/5) pada Gedung Putih untuk perdagangan dan memperingatkan bahwa pihaknya siap untuk melawan jika Washington melakukan perang perdagangan. Hal ini terjadi beberapa hari sebelum kunjungan yang direncanakan oleh Sekretaris Perdagangan AS Wilbur Ross.

Dalam nada perubahan yang tak terduga, Amerika Serikat mengatakan pada hari Selasa (29/5) bahwa pihaknya masih memegang ancaman mengenakan tarif pada $ 50 miliar impor dari China kecuali Beijing membahas masalah pencurian kekayaan intelektual Amerika. Washington juga mengatakan akan terus menekan pembatasan investasi oleh perusahaan China di Amerika Serikat serta kontrol ekspor untuk barang yang diekspor ke China.

Sikap yang lebih keras datang ketika Presiden Donald Trump mempersiapkan pertemuan puncak 12 Juni dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, yang pendukung diplomatik utamanya adalah China, dan ketika Washington meningkatkan upaya untuk melawan apa yang dilihatnya sebagai upaya Beijing untuk membatasi kebebasan navigasi di Laut China Selatan. Eskalasi perdagangan terjadi setelah kedua pihak sepakat dalam pembicaraan di Washington awal bulan ini untuk menemukan langkah-langkah untuk mempersempit surplus perdagangan senilai $ 375 miliar. Ross diperkirakan akan mencoba dan membuat China menyetujui jumlah perusahaan untuk membeli lebih banyak barang AS selama kunjungan 2-4 Juni ke ibukota China.

“Kami mendesak Amerika Serikat untuk menepati janjinya, dan memenuhi China di tengah-tengah semangat pernyataan bersama,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying pada briefing berita harian, menambahkan bahwa China akan mengambil tindakan “tegas dan kuat” untuk melindungi negaranya. kepentingan jika Washington bersikeras bertindak dengan “cara sewenang-wenang dan sembrono.”

“Ketika menyangkut hubungan internasional, setiap kali suatu negara melakukan sesuatu tentang dan berkontradiksi dengan dirinya sendiri, itu adalah pukulan lain untuk, dan penghamburan, reputasinya,” kata Hua.

China mengatakan akan menanggapi dengan cara mengancam Trump untuk mengenakan tarif hingga $ 150 miliar barang-barang China. Ketakutan perang perdagangan juga surut setelah pemerintahan Trump mengatakan telah mencapai kesepakatan untuk menempatkan ZTE Corp (0763.HK) (000063.SZ) kembali dalam bisnis setelah melarang pembuat peralatan telekomunikasi terbesar kedua di China dari membeli komponen teknologi AS selama tujuh tahun.

Pelonggaran dalam ketegangan telah memicu optimisme bahwa perjanjian sudah dekat untuk izin antitrust China untuk pembelian Qualcomm Inc (QCOM.O) senilai $ 44 miliar yang berbasis di Belanda NXP Semiconductors NV (NXPI.O) yang berbasis di Belanda, yang telah tergantung pada keseimbangan. di tengah sengketa perdagangan.