Kabar Bola Inggris – Start Buruk Buat Posisi De Boer Terancam

Masa Depan Frank De Boer sebagai manajer Crystal Palace berada dalam ancaman serius setelah hanya bermain dalam tiga pertandingan di Liga Primer Inggris. Dengan hirarki klub yang mengerti bahwa pihaknya tidak terkesan dengan permulaan yang dia lakukan di sepakbola Inggris dan meningkatkan ketidakyakinan dirinya akan bersedia menyesuaikan pendekatannya dan menghasut untuk beranjak dari hasil buruk.

Mantan manajer Ajax dan Internazionale tersebut ditunjuk pada akhir Juni untuk menggantikan Sam Allardyce di Selhurst Park setelah menjalani proses seleksi selama sebulan penuh yang dipimpin oleh Chairman Steve Parish, dan dengan masukan dari pemegang saham utama mereka yang berasal dari Amerika, David Blitzer dan Josh Harris. De Boer tiba di Londin selatan dengan kontrak selama tiga tahun yang menjanjikan evolisi, bukan resolsi, tim Liga Primer yang solid, bukan tim yang berjuang di zona degradasi.

Namun, para pemain masih berjuang untuk menyesuaikan tuntutan dari manajer berusia 47 tahun tersebut dan keinginan untuk memainkan gaya berbasis penguasaan bola yang dibangun melalui tiga pemain belakang, dan ada kekhawatiran yang diangkat di ruang rapat karena dianggap naif karena manajer tersebut tidak fleksibel dalam taktiknya di Liga Primer.

Palace telah mencatatkan tiga kekalahan dalam tiga pertandingan awal di Liga mereka pada musim ini, termasuk pertandingan kandang melawan Huddersfield Town, klub yang baru saja promosi ke kasta tertinggi dan tim yang bermasalah pada musim lalu, Swansea City dan belum mencetak satu gol pun.

Kekalahan kembail didapatkan pada hari Sabtu (26/8) kemarin atas klub asal Wales, ketika De Boer kembali menggunakan skema tiga bek dan beralih ke 4-3-3 pada saat timnya mencoba untuk mengejar defisit gol, yang mendorong hubungan yang sudah tegah antara manajer dan hirarki klub untuk memecahkan permasalahan. Parish dipahami telah menghabiskan sisa akhir pekan ini untuk mempertimbangkan pilihannya.

De Boer telah bertugas hanya selama 62 hari, masih 23 hari lebih pendek dati masa jabatannya di San Siro, dan pemiliknya dengan jelas akan lebih memilih untuk memberinya lebih banyak waktu untuk membuktikan kapasitasnya. Namun mereka khawatir dengan keengganannya mengubah gaya pendekatan dan, jika mereka tidak mendapatkan indikasi perkembangan situasi, keputusan yagn cepat akan memungkinkan lebih banyak waktu untuk pemulihan.