Kabar Bola Inggris – Deschamps Berikan Pembelaan Terhadap Pogba

Didier Deschamps telah membela kualitas kepemimpinan dari Paul Pogba selama sepekan terakhir. Ketika dia diberitahu oleh Jose Mourinho bahwa dia tidak akan pernah menjadi kapten Manchester United lagi.

Manajer timnas Perancis tersebut memberikan dukungan penuh kepada Pogba untuk berada di jalur menjadi tokoh sentral di ruang ganti selama Piala Dunia dan memberikan pengaruh yang kuat pada tim.

“Dia telah mengambil banyak hal pada dirinya sendiri. Dia telah menjadi pemimpin, ”kata Deschamps. “Setiap kali dia harus berbicara dan mengekspresikan dirinya, itu selalu sangat positif. Itu adalah kata-kata yang dia gunakan dan suasana dan perasaan yang muncul. Dia bukan satu-satunya tetapi dia adalah salah satu pemimpin yang mengambilnya sendiri karena kelompok itu membutuhkannya. Di lapangan dia melakukan apa yang perlu dilakukan juga. ”

Deschamps percaya kualitas pribadi Pogba yang terbaik kadang-kadang hilang dalam cara dia menampilkan dirinya dengan kehadiran media sosialnya yang besar dan kepribadian publik yang ekstrovert. “Ada beberapa hal yang harus diketahui orang,” kata Deschamps. “Pertama-tama ada gambar Paulus yang tidak sesuai dengan siapa dia. Mungkin itu karena dia agak eksentrik, sedikit demonstratif. Dia telah bersamaku sejak 2013 – itu adalah lima tahun sekarang – dan cara dia berfungsi bukanlah tentang dirinya untuk dirinya sendiri, itu adalah dia sebagai bagian dari grup. Itu sangat penting.

“Citra-Nya di media membuat semuanya sangat rumit. Jumlah nilai transfer ke Manchester United yang konyol, dan itu tidak mudah untuk dikelola,” tambah Deschamps.

“Selama Piala Dunia ini dia berhasil mendapatkan kembali citra normal. Kenyataannya dia berbicara, itu membebaskannya sedikit, tetapi yang paling penting adalah bahwa Paul datang ke Piala Dunia ini dengan ide yang sangat tepat: dia ingin mempersiapkan dirinya untuk menjadi juara dunia. Itulah yang ada dalam pikirannya. ”

Adapun ide ada Pogba yang berbeda untuk klub dan negara, Deschamps mengatakan itu tidak biasa di sepakbola. “Bagi Paul itu tidak hanya bergantung pada dirinya tetapi juga timnya, cara bermain kolektif. Ini bukan kasus satu pemain yang membuat tim menang.”