Kabar Bola Eropa – Kemenangan Beruntun City Dipatahkan oleh Shakhtar
2 min read
Pep Guardiola mengatakan bahwa para pemainnya timnya membutuhkan kekalahan untuk mendapatkan kembali fokus mereka. Setelah Manchester City mendapatkan kekalahan untuk pertama kalinya dalam 227 hari.
City yang tampil buruk di babak pertama mampu kembali tambil baik setelah turun minum, namun upaya mereka gagal untuk menjadi tim Inggris pertama yang menang di enam pertandingan grup Liga Champions. Sergio Aguero mencetak gol penalti setelah Gabriel Jesus dijatuhkan di kotak terlaran, tapi itu merupakan penghiburan kecil.
Guardiola tidak menyukai kekalahan namun setelah memilih XI yang lemah, manajer tersebut bersikap apatis karena pikirannya sekarang beralih ke derby Manchester pada hari Minggu (10/12).
“Ini memang sakit, tidak ada yang bagus dalam mendapatkan kekalahan di pertandingan,” katanya. “Saya merasa kami harus kalah – untuk para pemain, untuk klub. Di media orang mengatakan hal-hal saat Anda menang dan Anda bisa melupakan bagaimana cara memusatkan perhatian.”
Kegembiraan Paulo Fonseca, manajer Shakhtar Donetsk, di timnya juga sudah cukup memenuhi syarat untuk menghormati sebuah janji dalam melakukan briefing media pasca pertandingan dengan mengenakan topi, topeng dan jubah Zorro. “Ini adalah konferensi pers yang paling menyenangkan yang pernah saya alami dalam hidup saya,” kata orang Portugis tersebut sambil tertawa.
Pada usia 17 tahun dan 192 hari, pemain City, Phil Foden menjadi pemain termuda yang memulai Liga Champions untuk klub Inggris sejak pemain Arsenal Cesc Fabregas pada tahun 2004. Guardiola membuat tujuh perubahan dari kemenangan melawan West Ham United pada hari Minggu (3/11), dengan hanya Ederson, Danilo , Leroy Sane dan Eliaquim Mangala bertahan ketika manajer mengistirahatkan pemain kunci untuk perjalanan ke Manchester United.
Pemilihan pemain tersebut membuat City mengalamai kerentanan dan mereka mengakhiri babak pertama dengan tertinggal dua gol. Ada ketakutan awal saat kesalahan pemain belakang City, Tosin Adarabioyo ketika gagal menendang bola yang membiarkan Facundo Ferreyra menembak. Kontes tersebut terjadi di Stadion Metalist OSK yang memiliki banyak kursi kosong, yang bisa dimengerti mengingat bahwa kandang Shakhtar berjarak 155 mil, di tempat yang masih menjadi zona perang.
