Mon. Apr 17th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Baru Nasional – Damri Borong Bus Impor China

2 min read

Sebagai BUMN yang bergerak di bidang transportasi, Perum Damri ternyata memiliki alasan yang cukup kuat untuk melakukan transaksi pembelian sejumlah 66 unit bus gandeng dengan label Zong Tong yang berasal dari China pada 2013 yang lalu. Bentuk penawaran yang telah diterima Damri di tahun 2012 silam, tidak hanya datang dari negeri China tetapi juga muncul dari sejumlah industri bus dalam negeri. Dari sejumlah tawaran yang datang, akhirnya pilihan itu jatuh pada bus Zong Tong China. Bus tersebut dibeli sebab pertimbangan dari segi harga serta kualitas. Harga dari bus yang per unit Rp 3,35 miliar menjadi yang terendah dibanding tawaran pesaing lain.

“Dari penawaran masuk tersebut ada dari Inobus (INKA), Golden Dragon, Komodo, lalu Yu Tong. Jika Anda jadi pengusaha, apa yang pasti Anda cari? best quality with lowest price saat Anda menjadi investor,” terang Agus Suherman Subrata, Direktur Utama Perum Damri dari Kantor Pusat Damri Jakarta, hari Kamis (13/2/2014). Menurut pendapatnya meskipun mendapat berbagai macam tawaran akhirnya pihaknya memutuskan untuk membeli bus China. Damri menentukan secara mandiri terkait spesifikasi bus dari yang akan mereka beli. BUMN ini pun juga mengawasi mulai proses prototipe sampai diproduksi.

Alasannya adalah karena bus yang menggunakan dek tinggi serta gandeng tak ada di negeri China. Yang ada di dunia, pada umumnya memproduksi bus dengan dek rendah gandeng. “Usai sign kontrak, dari kami pun datang ke sana. Dan saya pun meyakinkan diri saya sendiri, bahwa kontrak saya sudah benar. Vendor lalu saya cek, kita lakukan cek, satu per satu dari vendor,” terangnya.

Dalam proses pembayaran, pihak Damri juga menentukan sendiri tentang alur skema pembayarannya. Guna meyakinkan kualitas dari bus Zong Tong ini terjamin kualitasnya, Damri pun menerapkan skema pembayaran 95% ketika barang datang sisa 5% dibayarkan dalam masa perawatan. Total dari nilai kontrak beli 66 unit bus on the road ataupun siap pakai ini mencapai angka Rp 221,1 miliar. “No DP, no LC (Letter Of Credit), semua on the road. Kita bayarkan 95% dan sisa 5% kita akan tahan dulu,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *