Nasional – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengeluarkan ancaman baru terkait perang antara Rusia dan Ukraina. Dalam pernyataannya pada Minggu (12/10/2025), Trump mengatakan, ia akan mengirim rudal jelajah Tomahawk ke Ukraina jika perang tersebut tidak segera berakhir.
Pernyataan itu disampaikan Trump saat berangkat menuju Israel dan Mesir untuk menghadiri KTT Perdamaian Sharm el-Sheikh yang membahas gencatan senjata di Gaza.
“Ukraina ingin memiliki rudal Tomahawk. Kami sudah membicarakannya, jadi kita lihat saja nanti,” ujar Trump kepada wartawan.
Ia mengaku telah berdiskusi dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengenai kemungkinan pengiriman rudal tersebut. Namun, Trump juga menegaskan, langkah itu bisa menjadi “tindakan agresi baru” yang berisiko memperburuk ketegangan dengan Rusia.
“Sejujurnya, saya mungkin harus berbicara dengan Rusia. Apakah mereka ingin rudal Tomahawk diarahkan ke sana? Saya rasa tidak,” ucap Trump.
“Jika perang ini tidak kunjung berakhir, saya akan mengirim mereka rudal Tomahawk. Itu senjata yang sangat ofensif dan kredibel,” tambahnya.
Trump menambahkan, ia berharap perang Rusia-Ukraina segera berakhir, tetapi tak menutup kemungkinan akan menggunakan opsi militer jika diperlukan.
“Saya ingin melihat perang ini berakhir,” katanya menegaskan.
Sebelumnya, Zelensky sempat menyambut baik rencana gencatan senjata Trump di Gaza, dan menyebut pendekatan serupa bisa menjadi “harapan baru” untuk menghentikan perang di Eropa Timur. Ia juga mengonfirmasi Kiev sedang berupaya mendapatkan rudal jelajah jarak jauh Tomahawk dari AS.
Pada awal Oktober 2025 lalu, Trump telah mengisyaratkan kemungkinan keputusan tersebut. Ia mengatakan masih ingin “mencari tahu bagaimana Ukraina akan menggunakan rudal-rudal itu” sebelum memberikan izin pengiriman.
Jika ancaman ini benar-benar direalisasikan, langkah itu bisa menjadi titik balik besar dalam dinamika perang Rusia-Ukraina dan berpotensi memicu ketegangan geopolitik baru antara Washington dan Moskow.