Nasional – Menjelang Ramadan, harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Tangerang, Banten, mengalami kenaikan signifikan. Akibatnya, banyak konsumen terpaksa mengurangi pembelian hingga 50%.
Berdasarkan pantauan Beritasatu.com di pasar tradisional Gudang Tigaraksa pada Selasa (18/2/2025), harga telur ayam yang sebelumnya Rp 25.000 per kilogram kini naik menjadi Rp 30.000 per kilogram.
Samidi, salah satu pedagang telur di pasar tersebut mengatakan kenaikan harga sudah terjadi sejak sepekan lalu dan berlangsung secara bertahap, naik sekitar Rp 500 hingga Rp 1.000 per kilogram.
“Penyebab kenaikannya tidak diketahui pasti, tetapi kalau menjelang Ramadan memang sudah menjadi tradisi harga telur pasti naik. Kalau pasokan telur saat ini masih aman,” kata Samidi.
Ia juga memprediksi bahwa harga telur akan terus meningkat saat Ramadan dan menjelang Idul Fitri hingga mencapai Rp 32.000 per kilogram.
“Kemungkinan nanti bisa naik lagi. Kalau terus naik seperti ini, omzet juga menurun sekitar 30%. Banyak konsumen yang mengeluh,” ungkapnya.
Dita, warga Tigaraksa, mengaku keberatan dengan lonjakan harga telur. Ia terpaksa mengurangi jumlah pembelian telur hingga 50%.
“Biasanya harga telur Rp 25.000 per kilogram, sekarang Rp 30.000. Jadi kalau biasanya beli satu kilogram, sekarang paling beli setengah kilogram,” kata Dita.
Vivi, seorang pedagang kue basah di Tigaraksa, juga merasakan dampak kenaikan harga telur. Pendapatannya menurun karena ia tidak bisa menaikkan harga jual kue di tengah lonjakan harga bahan baku.
Baik pedagang maupun konsumen berharap pemerintah segera turun tangan untuk mengatasi kenaikan harga bahan pokok menjelang Ramadan, termasuk telur. Lonjakan harga ini dinilai semakin membebani masyarakat, terutama bagi mereka yang bergantung pada telur sebagai kebutuhan sehari-hari maupun bahan baku usaha.