Nasional – Jalur lintas yang menghubungkan Tulungagung dan Trenggalek tutup total akibat tertimbun material longsor. Banyaknya material longsor membuat pembersihan hanya bisa dilakukan menggunakan alat berat pada Sabtu (1/11/2025).
Jalur lintas yang menghubungkan Kabupaten Tulungagung menuju Kabupaten Trenggalek mengalami gangguan serius akibat longsor susulan yang terjadi pada Jumat (31/10/2025) lalu.
Peristiwa tanah longsor tersebut terjadi di Desa Kradinan, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, pada Jumat (31/10/2025) lalu, setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut.
Timbunan material longsor berupa tanah dan batu sepanjang sekitar 100 meter dengan ketebalan antara 50 sentimeter hingga dua meter menutup total seluruh badan jalan.
Tanah longsor di wilayah tersebut kembali terjadi setelah pembersihan material akibat longsor yang terjadi pada Kamis (30/10/2025) selesai dibersihkan.
Akibatnya, akses lalu lintas dari Tulungagung menuju Trenggalek melewati Kecamatan Pagerwojo tutup total. Agar bisa melintas, masyarakat harus beralih ke jalur alternatif yang jalannya sempit dan licin.
Menurut salah satu warga di lokasi kejadian, longsor susulan kali ini bahkan lebih parah dari sebelumnya. “Tidak bisa dilewati ini jalurnya. Longsornya parah banget soalnya,” terang warga Kecamatan Pagerwojo, Warsidin, di lokasi longsor.
Untuk proses pembersihan material longsor, alat berat dibutuhkan guna mempercepat pembersihan. Sementara itu, upaya manual dinilai tidak akan memadai. Longsor yang terjadi sudah ketiga kalinya di lokasi yang sama.
Sebelumnya, longsor juga terjadi pada bulan Agustus 2025 lalu dan beberapa hari lalu. “Jalur alternatif ada, tetapi tidak layak untuk kendaraan roda empat dengan muatan berat,” terang Warsidin.
Akibat penutupan jalur ini, aktivitas warga terganggu, terutama bagi mereka yang mengandalkan jalur tersebut untuk mengangkut barang.
“Ini jalur untuk muatan susu itu yang utama. Pengangkutan susu menjadi terhambat karena jalan yang sulit, dan harus dilangsir menggunakan kendaraan kecil,” kata Warsidin.
Camat Pagerwojo, Setiono, menjelaskan bahwa kejadian tersebut sudah dikoordinasikan dengan pihak pemerintah daerah. Rencananya, alat berat akan didatangkan pada hari Sabtu (1/11/2025) ini.
Untuk mempercepat proses pembersihan, akan dilakukan kerja bakti dari berbagai instansi, yakni TNI-Polri, pemerintah desa dan kecamatan, serta masyarakat setelah alat berat tiba di lokasi.
“Kami sambil menunggu alat berat, nanti kami akan melaksanakan kegiatan kerja bakti. Untuk percepatan, direncanakan kerja bakti terus dilaksanakan ketika alat berat sudah ada,” terang Camat Pagerwojo, Setiono, di lokasi longsor.
Kendala utama dalam penanganan longsor ini adalah ketebalan material longsor yang membutuhkan alat berat. Alat berat dijadwalkan tiba pada hari Sabtu (1/11/2025) ini, tetapi belum ada kepastian mengenai waktu kedatangannya.
Selain membersihkan jalur, pemerintah daerah juga akan mempertimbangkan opsi mitigasi untuk mencegah longsor susulan. “Kami memang ini butuh penanganan karena tanahnya gembur,” terang Setiono.
Penanganan lebih lanjut akan melibatkan dinas terkait dan pemerintah desa, mengingat lokasi longsor merupakan tanah kas desa.
Koordinasi dengan desa akan dilakukan untuk mencari solusi jangka panjang, termasuk kemungkinan penanaman pohon untuk mencegah longsor pada masa mendatang.