Internasional – Zika Tidak Lagi Dalam Keadaan Darurat Internasional

Badan Kesehatan PBB telah menyatakan bahwa virus Zika dan komplikasi neurologis terkait tidak lagi dianggap sebagai keadaan darurat secara internasional. Mereka juga mengatakan bahwa tengah mempersiapkan respon untuk jangka panjang terkait virus yang dibawa oleh nyamuk yang dapat mengakibatkan cacat neurologis yang parah pada bayi yang baru lahir yang dilahirkan dari ibu yang telah terinfeksi.

Para pejabat Organisasi Kesehatan Dunia dengan cepat memberikan catatab bahwa langkah yang mereka ambil tidak berarti bahwa lembaga tersebut mengindahkan ancaman virus yang menyebar di seluruh Amerika Latin, Karibia dan di tempat lain. Hampir 30 negara telah melaporkan kejadian cacat kelahiran yang terkait dengan Zika, dengan 2.100 kasus pada malformasi sistem saraf yang dilaporkan hanya di negara Brasil saja.

Para pejabat juga menekankan bahwa saat ini mereka telah melepas status keadaan darurat kesehatan yang menjadi keprihatinan dengan skala internasional, yang sempat diluncurkan pada bulan Februari yang lalu ketika virus Zika muncuk dan kasus terinfeksinya meningkat tajam serta membutuhkan penelitian dengan situasi di mana Brasil sedang menggelar Olimpiade Rio yang cukup mengkhawatirkan.

WHO mengatakan bahwa langkah-langkah darurat telah memimpin dunia untuk mendesak dan segera melakukan respon yang terkoordinasi, namun virus tersebut terus menyebar. Mereka mengakui bahwa masih banyak aspek dalam penyakit ini dan konsekuensi terkait yang terjadi tetap harus dipelajarai, namin upaya terbaik masih dapat dilakukan melalui penelitian yang berkelanjutan.

“Ini merupakan tantangan besar bagi kesehatan masyarakat namun saat ini tidak lagi mewakili keadaan darurat, Tidak ada penurunan upaya pemberantasan saat ini,” kata Dr. David Heymann, yang merupakan seorang kepala komite darurat WHO untuk Zika, yang mengatakan pernyataan tersebut setalah melakukan pertemuan bersama panelis selama lima kali dalam tahun ini.

Heymann mengatakan bahwa rekomendasi yang dibuat dalam beberapa bulan terakhir ini sekarang sedanh diinternalisasi di lembaga yang berbasis di Jenewa.

Virus Zika sendiri disebarkan terutama melalui gigitan nyamu namun juga dapat menyebar melalui hubungan seks. Kebanyakan orang yang terinfeksi tidak mengalami rasa sakit. Namun beberapa kasus menunjukkan bahwa virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan seperti deman, munculnya ruam dan rasa nyeri pada sendi.