Internasional – Tulisan Tangan Anne Frank Terjual 119.000 Poundsterling

Sebuah puisi yang ditulis tangan oleh Anne Frank, telah terjual secara lelang dengan harga 140.000 Euro. Gadis tersebut membuat catatan harian selama dua tahun yang dihabiskan di tempat persembunyian untuk menghindari Nazi, harga itu sendiri meningkat hampir empat kali lipat dari harga minimalnya.

Tulisan tangan tersebut terjual oleh seorang pembeli melalui lelang online yang tidak disebutkan namanya, yang berjarak hanya dua menit dari rumah lelang bernama Bubb Kuyper di kota Haarlem, negara Belanda.

Tulisan tangan itu sendiri adalah salah satu contoh langka dari tulisan tangan Anne yang dijual. Thijs Blankevoort seorang wakil direktur lumah lelang tersebut mengatakan bahwa selama hampir 40 tahun terakhir, hanya empat hingga lima dokumen yang ditandatangani oleh gadis remaja tersebut sebelum meninggal karena palu.

Teks dalam bahasa Belanda tersebut ditulis pada tanggal 28 Maret 1942, atau sekitar tiga bulan sebelum Anne dan keluarganya bersembunyi di Amsterdam. Teks puisi tersebut ditulis menggunakan tinta hitam dia atat selembar kertas putih yang berukuran seperti notebook yang telah berubah warna karena termakan usia, yang ditujukan kepada “Dear Cri-Cri” dan bertanda tangan “ Dalam memory, dari Anne Frank”.

Sekitar 20 kolektor hadir di ruang penjualan di rumah lelang, bersama dengan para pembeli yang melalui sambungan telepon dan melalui pelelangan online. Harga minimal untuk teks puisi tersebut dihargai sebesar 30.000 Euro.

Pada tahun 1988, serangkaian surar antara Anne dan kakaknya Margot dan sahabat pena asal Amerika telah terjual dengan harga 165.000 Euro. Pada bulan Mei yang lalu sebuah cerita dongeng Grimm dengan dua nama wanita yang tertulis di halaman judul pada edisi 1925 telah terjual dengan harga 50.000 dolar Amerika Serikat dan merupakan dua kali lipat dari harga yang diperkirakan di New York.

Anne sendiri telah lahir di Frankfurt pda tahun 1929, empat tahun sebelum Hitler berkuasa di Jerman, dengan meningkatnya kekuasaan Nazi di Jerman, dia dan keluarganya memilih pindah ke Amsterdam di mana ayahnya, Otto memilki bisnis di negara tersebut dan Anne beserta Margot memilih bersekolah di negara tersebut.

Namun keluarga tersebut kembali mendapatkan ancaman ketika Nazi berhasil menguasai Belanda pada tahun 1940. Kaum Yahudi mendapatkan larangan untuk memilki bisnis dan dipaksa untuk mengenakan pakaian yang bertanda bintang kuning, dan anak-anak hanya diperbolehkan sekolah di sekolah Yahudi.