Internasional – Trump Klaim Tinggalkan Bisnisnya Secara Total

Donald Trump telah mengumumkan bahwa dia akan menjauh dari kepentingan bisnisnya secara total. Ia mengeluarkan pernyataan tersebut untuk menghindari munculnya konflik kepentingan setelah dirinya resmi bertugas di Gedung Putih sebagai presiden Amerika Serikat.

Presiden terpilih tersebut yang sempat mendapatkan kritik oleh pengacara konstitusional dan etika konselor karena menolak untuk menyerahkan kempemilikan kerajaan bisnisnya, mengatakan dalam serangkaian tweets pada hari Rabu (30/11) pagi waktu setempat bahwa dia akan mengadakan konferensi pers dua minggu dari sekarang untuk membahas rencana namun hanya akan memberikan informasi dengan detail yang kecil.

“Aku akan mengadakan konferensi pers besar di New York City dengan anak-anak saya pada tanggal 15 Desember mendatang untuk membahas fakta bahwa saya akan meninggalkan bisnis saya yang besar secara total dalam rangka untuk sepenuhnya fokus pada menjalankan negara untuk membuat Amerika Hebat Lagi,” tulis presiden tersebut melalui akun Twitter pribadinya.

“Sementara saya tidak akan diberi mandat untuk melakukan ini di bahwa hukum, saya merasa itu adalah visual penting, sebagai presiden, untuk sama sekali tidak memiliki konflik kepentingan dengan bisnis saya,” tambahnya. Dia juga menambahkan bahwa dokumen-dokumen hukum yang diperlukan tengah dipersiapkan untuk menunjukkan bahwa dirinya benar-benar akan melepas bisnisnya, dia beranggapan bahwa tugas sebagai seorang presiden lebih penting dari pada bisnisnya saat ini.

Taipan properti berusia 70 tahun tersebut diperkirakan memilki kekayaan yang mencapai milyaran dolar dan Trump sendiri adalah nama merek yang diakui di seluruh dunia. Trump Organization sendiri memiliki resor hotel dan gold serta bisnis lain termasuk agen anggur dan modeling. Kepemilikan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk seorang presiden Amerika Serikat hingga saat ini.

Sejumlah politisi internasional dan mitra bisnis berbondong-bondong datang ke Trump Tower di Manhattan setelah pemilu Trump, banyak pertemuan memunculkan pertanyaan tentang bagaimana Trump cukup bisa untuk bekerja sama dengan para pemimpin asing yang mencoba menjilat melalui bisnis.

Tak lama setelah pemungutan suara, presiden terpilih bertemu dengan mitra bisnis dari Infia yang sedang membangun hotel Trump di negaranya, meskipun ia telah berjanji untuk menyerahkan kendali perusahaan sepenuhnya kepada anak-anaknya.