Internasional Terkini – Ledakan 2 Bom Pada Terminal Bus Nigeria, 27 Tewas

Diketahui ada 2 kali ledakan yang mengguncang terminal bus pada kawasan Nigeria di sebelah utara. Diketahui sedikitnya ada 27 orang yang tewas lantaran ledakan yang terjadi jelang agenda pemilihan umum untuk negara itu. Seperti apa yang telah dilansir oleh kantor berita AFP, pada Rabu (25/2/2015), bom yang pertama terjadi pada terminal bus yang terletak di pinggiran kawasan Potiskum, Yobe, yang mana selama ini diketahui sering dijadikan target aksi kelompok militan Boko Haram. Ledakan pada Potiskum yang pecah pada hari Selasa (24/2) itu menewaskan sejumlah 17 orang.

Ledakan yang pertama terjadi dalam sebuah bus yang sarat akan penumpang. “Bus penuh penumpang serta sedang dalam perjalanan menuju Kano, saat ledakan besar itu terjadi pada pukul 11.40 waktu lokal,” diterangkan oleh otoritas serikat sopir bus. Jeda beberapa jam sesudah itu, ada 2 pria yang meledakkan diri mereka usai turun dari bus pada terminal Kano yang sedang ramai. Kano menjadi salah satu kota besar pada wilayah Nigeria yang kerap menjadi target aksi Boko Haram. Ledakan kedua itu membunuh 10 orang serta melukai hingga puluhan lainnya.

“Saya sedang melayani pembeli saat saya dengar ada suara ledakan keras dan menggetarkan gedung. Banyak orang serta sejumlah bus pun bergegas meninggalkan terminal. Sebuah bus terkena cipratan darah juga daging manusia,” kata salah seorang penjaga toko yang berlokasi di seberang terminal tersebut. Musa Magaji Majia, selaku juru bicara dari pihak kepolisian Kano, menyatakan bahwa serangan ini adalah bom bunuh diri oleh 2 pria yang baru datang dari Wudil, menggunakan bus yang lain.

Selain dari serangan bom tersebut, Presiden Goodluck Jonathan mengatakan bahwa militer Nigeria sudah berhasil menjauhkan militan dari sejumlah wilayahnya. “Presiden telah memastikan bahwa semua warga Nigeria serta khususnya semua warga pada kawasan timur laut, sedang dalam masa berkabung terkait korban teroris pada negara ini yang segera berakhir, mengingat akan aliran perlawanan dari kelompok Boko Haram pada saat ini,” pernyataan dari Presiden Jonathan.