Internasional Terkini – DK PBB Kecam Teror ISIS Di Hotel Libya

Diberitakan bahwa 2 orang pria bersenjata sempat menyerbu hotel mewah yang ada di kawasan Tripoli, Libya. Tercatat sedikitnya ada 8 orang yang tewas, sementara 4 di antaranya adalah warga negara asing. Seperti yang diberitakan oleh Reuters, pada Rabu (28/1/2015), insiden terjadi pada hotel bintang lima, Corinthia Hotel. Pelaku yang memakai senjata berat tersebut memberikan tembakan dalam hotel tersebut. Petugas keamanan hotel pun segera mengevakuasi tamu, termasuk diantaranya adalah Perdana Menteri Libya, serta sejumlah delegasi asal Amerika Serikat.

“Para pelaku penyerangan melepaskan tembakan dalam hotel, dan menewaskan 4 orang asing, 2 pria serta 2 wanita, dan korban diyakini datang dari negara kawasan Asia Timur,” terang Kepala Keamanan Tripoli, Omar Khadrawi. Selain itu, ada cukup banyak korban luka pada insiden tersebut. Salah seorang petugas keamanan pun tewas ketika terjadi baku tembak, serta 3 penjaga tewas saat penyerang meledakkan bom mobil pada tempat parkir yang ada di luar hotel. Diketahui korban sejauh ini ada 8 orang. Dua orang pejabat AS mengatakan bahwa mereka tengah menyelidiki apakah ada warga Amerika yang tewas pada serangan tersebut. PM Libya pun dipastikan selamat pada kejadian itu.

Pihak Dewan Keamanan (DK) PBB pun mengecam keras aksi penyerangan tersebut. DK PBB pun menyerukan supaya pelaku dapat diadili. “Mengecam keras aksi serangan teroris itu,” demikianlah pernyataan dari 15 negara yang merupakan anggota DK PBB sesuai dilansir oleh AFP, pada Rabu (28/1/2015). DK PBB pun menyampaikan belasungkawa yang mendalam pada pihak keluarga korban. DK PBB juga mendorong agar semua pihak yang ada di Libya bekerja bersama dengan PBB untuk menyusun proses politik lebih baik untuk menjaga keamanan.

Menurut informasi yan berhasil dihimpun media, kedua pelaku serangan tersebut tewas lantaran ledakan granat yang telah mereka bawa. Pada keterangannya melalui organisasi pemantau militan, SITE, dketahui bahwa jaringan militan ISIS Tripoli telah mengklaim bertanggung jawab terhadap ledakan itu. Sudah bukan menjadi hal mengejutkan jika ISIS berada di balik aksi penerangan ini.