Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Internasional Terbaru – Tak Mau Heningkan Cipta, Bocah & Ayah Diinterogasi

2 min read

Kepolisian Prancis terpaksa menginterogasi bocah yang masih berusia 8 tahun, pada Rabu waktu lokal, lantaran anak tersebut menolak untuk mengheningkan cipta pada sekolahnya yang ada di Kota Nice. Agenda hening cipta tersebut diadakan demi mengenang 12 korban aksi penyerangan terhadap kantor tabloid Charlie Hebdo, 7 Januari 2015 yang lalu. Seperti yang dilansir Guardian, pada Kamis, 29 Januari 2015, salah seorang guru menuduh bahwa bocah tersebut menyatakan solidaritasnya terhadap para pelaku aksi penyerangan brutal tersebut. “Kepala sekolah kemudian memutuskan melaporkannya kepada polisi,” ujar Marcel Authier, seorang pejabat keamanan di Kota Nice. “Kami panggil anak itu beserta ayahnya, demi menyelidiki bagaimana bisa anak delapan tahun sanggup memiliki pandangan yang radikal semacam itu,” kata Authier.

Namun ternyata, kritik terkait respon dari kepolisian Prancis disampaikan CCIF (Collective Against Islamophobia in France). Dalam pernyataan resminya, CCIF menyebut bahwa ayah dan anak tersebut shock atas langkah penanganan oleh pihak sekolah serta polisi, yang juga menggambarkan adanya histeria kolektif pada Prancis semenjak awal Januari. Insiden tersebut memperlihatkan adanya standar ganda Prancis. Memang Prancis menjamin kebebasan mengeluarkan pendapat, sebagai bentuk dari kebebasan dalam berekspresi. Prancis juga menolak tentang adanya pembatasan dalam kebebasan berekspresi, namun ternyata masih ada larangan tak tertulis terkait apa yang bisa disampaikan.

Seperti pada kasus tuntutan hukum atas komedian Prancis yang bernama Dieudonne M’bala M’bala misalnya, ia diadili lantaran dianggap memberi komentar anti Yahudi di Paris, pada hari Rabu, 28 Januari 2015. Ia mengomentari jurnalis Yahudi yang tak mati dalam kamar gas beracun. New York Times, pada Kamis, 29 Januari 2015, memberitakan M’bala merupakan simbol perjuangan yang sekaligus mempertegas adanya standar ganda dalam prinsip kebebasan berbicara Prancis dan menganggap bahwa penghinaan agama bisa bebas dilakukan namun tidak berlaku kepada Yahudi. Hingga jutaan warga Paris pun turun ke jalan demim memprotes kebebasan berbicara, usai penyerangan media Charlie Hebdo dan diklaim adalah aksi balas dendam terkait pemuatan dari karikatur Nabi Muhammad.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *