Internasional Terbaru – Dikecam, Foto Anak TK Tenteng AK-47 Di Rusia

Sebuah foto yang menayangkan sekelompok anak di Rusia sedang memegang unit senapan AK-47 serta jenis senjata api yang lain, berujung kecaman dari sejumlah pihak. Dan parahnya lagi adalah, foto tersebut berlokasi pada salah satu institusi Taman Kanak-Kanak (TK). Sesuai yang dilansir oleh kantor berita AFP, pada Jumat (27/2/2015), gambar yang beredar luas pada jagad maya tersebut menampilkan anak-anak, laki-laki dan perempuan antara 5-6 tahun berpose membawa senapan AK-47 replika.

Selain itu, mereka membawa senapan penembak jitu replika serta peluncur granat pada tangan kecil mereka. Sejumlah bocah malah nampak memakai helm serta baret militer. Nampak pula pria dengan seragam militer sedang berdiri di sebelah anak-anak itu. Foto nyeleneh tersebut diambil pada pekan lalu, saat TK yang berada di Saint Petersburg itu mengadakan ‘kelas patriotik’ dengan tema militer. “Mengapa anak-anak tak boleh memegang senjata?” kata Yuri Dorozhinsky, Wakil Direktur Red Star sebuah organisasi melatih sejarah militer serta menjadi klub penggemar Perang Dunia II.

“Biarlah anak laki-laki mainkan boneka saja jika begitu,” sambungnya pada AFP. Dorozhinsky yang membawa senjata api replika tersebut menatakan bahwa ‘kelas patriotik’ itu diadakan guna memperingati Defenders of the Fatherland, peringatan era Soviet.  Dorozhinsky juga membela kelas patriotik serta foto tersebut, dan mengatakan bahwa anak-anak seharusnya tumbuh dengan rasa patriotisme dalam diri. Walau memang terdapat senjata replika, Dorozhinsky menegaskan bahwa, anak-anak itu tidak pernah diajari menggunakannya.

“Amat konyol bila mengajari anak-anak tentang patriotisme dan memakai istilah awam. Mengajarkan tanpa menunjukkan tak akan bagus,” lanjutnya. Dorozhinsky menambahkan bahwa orangtua dari anak-anak tersebut menyetujui untuk diadakannya acara itu. Akan tetapi publik yang utamanya lewat jejaring sosial, malah mengecam keras foto itu. “Ini jelas mengerikan serta keterlaluan,” kata salah seorang pengguna jejaring sosial di Rusia, Larisa Garmash.

Kepala TK yang lain mengatakan bahwa anak dipaksa berfoto seraya memegang senapan adalah hal yang tak dapat diterima. “Hal ini bukan pendidikan patriotisme. Hal semacam ini tak punya porsi di TK,” dikecam Irina Gosteva.