Internasional Terbaru – 28 Tewas Usai Roket Menghantam Pesta Pernikahan Di Afganistan

Dilaporkan bahwa sejumlah 28 orang meninggal secara mengenaskan pada sebuah acara pesta pernikahan sebab diserang menggunakan rudal yang diketahui merupakan milik militer Afganistan. Sementara itu, wanita serta anak-anak tercatat sebagai yang terbanyak menjadi korban. Insiden yang terjadi pada wilayah Sangin, Afganistan Selatan tersebut terjadi saat para tamu tengah menunggu kedatangan sang pengantin dari kediaman sepupunya yang ada di Sarwankhala, sesuai apa yang dilansir oleh Times of Israel, pada hari Jumat (2/1).

Pihak penyelidik dari petugas kepolisian lokal masih terus melakukan penyelidikan terkait kebenaran bahwa rumah itu telah dijadikan target ataukah tidak dikarenakan adanya kecurigaan keberadaan pihak Taliban dalam pesta tersebut. Kepala kepolisian lokal, Jenderal Sultan Mahmud menerangkan bahwa memang benar lokasi tersebut telah ditargetkan oleh militer. Sementara jarak pos pemeriksaan militer dari sasaran tersebut berkisar beberapa kilometer saja.

“Akan tetapi kami tak melihat ada bukti keterlibatan Taliban di sana. Sementara jarak dari pos pemeriksaan hanyalah satu kilometer saja,” terang Sultan. Taj Mohammad yang merupakan kepala desa Sarwankhalain menjelaskan bahwa sebenarnya terdapat 35 mayat, akan tetapi wakil kepala polisi lokal, Bacha Gull hanya mengkonfirmasi sejumlah 28 korban yang telah meninggal. Kejadian tersebut juga menjadikan 51 korban mengalami luka-luka, di antaranya adalah Abdullah Jan. sosok bocah yang masih berumur 12 tahun tersebut mengisahkan bahwa ia ingin pergi tidur saat sang ibu mengatakan bahwa pengantinnya sudah datang.

Ia pun bergegas lari untuk menyusul ibunya demi melihat sang pengantin, namun ternyata justru ledakanlah yang mereka sambut. Bocah tersebut mengalami patah pada kedua kaki serta mengalami luka bakar pada bagian perutnya. Sampai dengan saat ini dia sendiri tak tahu di mana keberadaan ibunya sebab ia langsung jatuh pingsan ketika rudal itu meledak. Berdasar laporan yang ada, kawasan Sangin memang selama ini menjadi area pertempuran diantara militer Afganistan lawan Taliban dalam 6 bulan terakhir ini. Masih belum ada rilisan resmi lebih lanjut terkait insiden yang mengenaskan ini baik dari pihak militer Afghanistan maupun dari Taliban.