Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Internasional – Tatar Crimea Tuduh Rusia Culik Politisi Mereka

2 min read

Aktivis hak asasi manusia telah memperingatkan kampanye yang semakin memburuknya pelecehan di Crimea melawan Tatar Crimea. Mereka memperingatkan hal tersebut setelah terjadinya penangkapan terhadap politisi di wilayah tersebut termasuk penculikan.

Kelompok Tatar Crimea sendiri telah tinggal di wilayah tersebut selama berabad-abad sebelum hal itu diselesaikan oleh baik dari Rusia maupun Ukraina, namun saat ini hanya ada sekitar 13% jumlah mereka dari populasi penduduk di Crimea hingga saat ini. Selama Rusai mencaplok wilayah tersebut pada tahun 2014 silam, sebagian besar dari kelompok Tatar Crimea telah memboikot secara buru-buru sebuah referendum yang terorganisir, dan tokoh masyarakat telah menyerukan bahwa Crimea akan tetap menjadi bagian dari Ukraina.

Sekitar dua setengah tahun kemudian, aktivis kelompok Tartar Crime telah menuduh Rusia karena melakukan percobaan untuk menakut-nakuti mereka untuk menyerah dengan pendirian mereka.

Dalam sebuah kolom di berita The Guardian, seorang aktivis Tartar Crimea Ayder Muzhdadbayev, mengatakan bahwa tidak ada pagar kawat yang memisahkan antara kedua perbatasan, namun dia mengatakan bahwa Valdimir Putin telah mengeluarkan propaganda kebencian melalui televisi bersama dengan pengawasan secara total dan pelecehan konstan. Setelah berminggu-minggu dilewati, sebuah laporan baru mengatakan bahwa sejumlah aktivis Tartar Crimea telah ditahan dan diinterogasi bahkan sebagian telah menghilang.

“Mereka telah menyadari bahwa mereka tidak bisa mendapatkan Tartar Crimea untuk mencintai pihak otoritas, jadi bukan tugas mereka untuk membungkam mereka. Jika mereka takut, mereka tidak akan berbicara, mereka tidak akan menyuarakan keluhan mereka, dan mereka tidak akan berteriak bahwa Crimea dalah Ukraina,” kata Ilmi Umerov melalui sambungan telepon dari Nakhchisarai di Crimea.

Umerov adalah seorang walikota Bakhchisarai, sebuah ibukota historis dari Tatar Crimea, yang bertugas selama sembilan tahun sebelum aneksasi Rusia. Dia sempat bertahan selama beberapa bulan pertama setelah pengambilalihan Rusia tetapi kemudian mengundurkan diri, mengatakan bahwa ia tidak bisa melayani rezim  pendudukan. Saat itulah masalahnya benar-benar dimulai.

Dia telah dituduh oleh pihak berwenang sebagai seorang anggota separatis, dakwaan yang berpontensi akan membawa dirinya mendapatkan hukuman penjara atas pernyataan publik dirinya tentang Crimea adalah bagian dari Ukraina. Pada bulan Agustus yang lalu, sebuah pengadilan di ibukota Crimea tersebut telah memerintah dirinya untuk menjalani evaluasi kejiwaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *