Internasional – Rayakan Idul Fitri di Gedung Putih bersama Obama
2 min read
Jelang puasa Ramadhan, seorang Barack Obama Presiden dari Amerika serikat telah mengundang bagi seluruh kaum Islam yang ada di Amerika Serikat untuk bisa merayakan Idul Fitri bersama di Gedung Putih.
Di dalam pernyataan tersebut yang sudah disebar dari situs resmi dari Gedung Putih, Obama dan juga Michelle telah mengatakan bawa di bulan Ramadhan ini adalah kesempatan untuk bisa focus di pertumbuhan rohani.
“Untuk sebagian besar orang bulan puasa ini adalah bulan untuk bisa lebih focus di pertumbuhan rohani, kesabaran, pengampunan, dan juga katahanan diri, serta bisa memberikan kasih sayang bagi mereka yang memang kurang beruntung,” jelas Obama yang dikutip oleh Merdeka.com pad ahari Senin, 06/06/2016.
Obama juga mengatakan bahwasannya disetiap tahunnya dia juga selalu membuka pintu rumahnya bagi mereka para kaum muslim Amerika Serikat untuk bsia bersilaturranim di kediamannya. Dia juga menyebutkan, adanya perbedaan akan selalu indah jikalau bsia menjalani bersama-sama.
“Di Negara Amerika Serikat kita sering diberkati dengan adanya komunitas muslim. Sebagai muslim yang sedang merayakan Idul Fitri saat berada di Amerika Serikat, saya sangat ingin sekali bisa mengingatkan bahwa kita ini adalah satu keluarga. Saya juga berdiri tegak bersama di antara para muslim, bersama kita menolak suara yang memang berusaha untuk memecahkan perpecahan keutuhan Amerika Serikat,” jelas Obama.
“Saya saat ini berdiri disini, teklah berkomitmen agar tetap menjaga hak-hak sipil dan juga semua orang di Amerika Serikat, tidak peduli dari agamanya ataupun penampilannya,” tambahnya lagi.
Pernyataan ini dari beberapa media yang ada di Amerika Serikat merupakan sindiran yang halus bagi Donald Trump yang memang beberapa kali telah menyampaikan tentang anti Islam. Trump bahkan pernah telah menyarankan adanya larangan Muslim untuk masuk Islam Di Amerika Serikat yang menyusul adanya serangan teroris yang ada di San Bernardino dan juga di Paris.
Obama memang menekankan adnaya perbedaan dirinya dnegan Trump yaitu dengan mengatakan bahwasannya Amerika Serikat tetap menerima imigran dan juga pengungsi dari berbagai Negara konflik, tanpa melihat apa agamanya.
Di akhir kalimatnya, Obama juga menyebutkan bahwa dirinya sudah tidak sabar bisa merayakan bersama Ramadhan dengan warga muslim di Amerika Serikat yang terakhir selaku presiden.
