Internasional – Pengungsi Aleppo Hadapi Masa Depan Yang Tidak Jelas

Puluhan ribu warga sipil yang dievakuasi dari daerah di Aleppo masih akan mendapatkan resiko yang besar di masa mendatang. Kecuali juga mereka mendapatkan bantuan dari masyarakat internasional dengan cepat berupa makanan, tempat tinggal dan obat-obatan ke daerah-daerah di mana mereka mencari perlindungan.

Semakin cepat runtuhnya kota Aleppo tersebut diartikan di mana mereka membutuhkan waktu yang singkat untuk mempersiapkan kedatangan dari besarnya jumlah warga yang mengungsi, di area di mana adalah rumah bagia sebagian besar pengungsi dan masih di bawah serangan dari pasukan pemerintah Suriah dan pesawat militer Rusia.

Proses evakuasi dari tentara pemberontak dan warga kota yang telah berkumpul pada Jumat (15/12) pagi, pihak yang memonitor proses evakuasi dan pejabat dari pemberontak mengatakan bahwa sekitar 8.000 orang telah meninggalkan kota tersebut pada hari Kamis (14/12) kemarin.

Tidak ada tanda-tandan di mana proses evakuasi dari dua desa yang masih dalam pengepungan pasukan pemberontak di wilayah provinsi Idlib yang diprediksi masuk dalam kesepakatan gencatan senjata tersebut.

Para pengungsi yang baru tiba dari wilayah pemberontak berada dalam kondisi yang memprihatinkan termasuk mengalami gangguan dalam kesehatan, yang berada dalam kondisi lemah setelah berbulan-bulan dalam kepungan denngan keadaan tanpa makanan yang layak dan tenaga kesehatan, mereka tiba bertepatan dengan cuaca dingin yang mulai tiba.

“Ini adalah musim dingin, dan kedinginan, ada sekitar puluhan ribu orang yang datang dari daerah yang terkepung, di ana mereka membutuhkan perawatan karena terkena dampak selama peeprangan terjadi,” kata Adham Shaloul, seorang pejabat untuk Syrian American Medical Society, salah satu lembaga yang bertugas di lapangan untuk memberikan bantuan bagi pengungsi yang telah tiba.

Sahloul juga mengatakan  bahwa mereka juga telah dievakuasi dari area yang masih dalam kondisi peperangan, meskipun jika mereka tidak mendapatkan serangan yang sama intensifnya dengan serangan di Aleppo. Empat rumah sakit telah menjadi target serangan pemboman di daerah pedesaan di Aleppo.

“Yang menjadi masalah adalah di Idlib dan wilayah pedesaan di barat Aleppo yang secara konstan mendapatkan serangan melalui serangan udara, artileri dan bom kluster. Jadi komunitas internasional harus berupaya agar hal ini tidak terus terjadi, mereka harus memastikan bahwa para pengungsi mendapatkan tempat perlindungan, bantuan dan keamanan,” pungkas Sahloul.