Internasional – Menteri Pertahanan Pantai Gading Dibebaskan Pemberontak

Tentara pembelot telah memperbolehkan Menteri Pertahanan Pantai Gading dan puluhan orang lainnya untuk meninggalkan sebuah rumah. Lokasi di mana mereka di tahan pada hari Sabtu (7/1) ketika beberapa pemberontak muncul untuk menolak aspek kesepakatan yang dimaksud untuk mengakhiri pemberontakan selama dua hari.

Masih belum ada kejelasan mengenai apakah tentara yang tidak puas, kebanyakan dari mereka yang  merupakan mantan pejuang pemberntak yang saat ini terintegrasi ke dalam tentara akan menghormati perjanjian yang diumumkan oleh presiden, Alassana Outtara , hanya beberapa jam sebelumnya.

Pemeberontakan itu sendiri terjadi bermula pada hari Jumat (6/1) pagi waktu setempat ketika pasukan tentara berhasil merebut kota Bouake, kota kedua terbesar di Pantai Gading. Selama dua hari berikutnya, tentara tentara yang berada di kamp-kamp militer di kota-kota di seluruh wilayah negera tersebut, termasuk ibukota komersial, Abidjan telah bergabung dalam pemberontakan.

Menyusul pembicaraan antara delegasi pemerintah yang dipimpin oleh menteri pertahanan, Alain-Richard Donwahi, dan perwakilan dari pihak pemberontak, Outtara mengumumkan bahwa ia telah setuju untuk beberapa keluhan para prajurit mereka, tetapi tetap akan menghukum mereka karena telah memicu kerusuhan.

“Saya ingin mengatakan bahwa cara ini untuk membuat tuntutan adalah tidak tepat. Ini telah menodai citra negara kita setelah upaya kami untuk menghidupkan kembali perekonomian,” katanya dalam sebuah pernyataan yang disiarkan melalui televisi milik negara tersebut.

Salah satu pemberontak yang dekat dengan perundingan tersebut mengatakan bahwa tentara merasa puas dengan hasil dari kesepakatan tersebut, yang akan menjawab tuntutan mereka untuk pembayaran bonus dan meningkatkan kondisi hidup mereka dan mengatakan bahwa mereka bersiap untuk kembali ke barak.

Tetapi, beberapa dari pasukan pemberontak kemudian melepaskan tembakan di luar rumah di Bouake di mana pembicaraan telah terhadi, yang kemudian menjebak Donwahi, pejabat setempat, wartawan dan para pemberontak yang berada di dalam rumah tersebut untuk bernegosiasi. Mereka akhirnya diperbolehkan untuk meninggalkan rumah tersebut beberapa jam kemudian.

“Kami semua keluar, para prajurit minggir dan memungkinkan kami untuk keluar. Menteri tersebut telah pergi melalui bandara,” kata seorang wartawan Reuters yang juga terperangkap di dalam rumah.