Internasional – Mantan Presiden Argentina Didakwa Kasus Korupsi

Seorang mantan Presiden Argentina, Cristina Fernandez de Kirchner telah didakwa pada hari Selasa (27/12) atas kasus korupsi yang melibatkan pekerjaan umum. Hakim Federal, Julian Ercolini telah menyetujui tuduhan terhadap asosiasi terlarang da penipuan administrasi terhadap Fernandez, dan dua mantan pembantunyam mantan menteri perencanaan, Julio de Vido dan mantan sekretaris pekerjaan umum, Jose Lopez.

Mereka juga mendakwa seorang pengusaha, lazaro Baez dari Austral Construcciones, yang merupakan perusahaan yang diduga mengambul keuntungan dari kontrak yang tidak wajar. Hakim juga memerintahkan untuk membekukan semua aset dari masing-masing terdakwa yang mencapai setara dengan US$ 633 juta, meskipun masih belum ada konfirmasi yang jelas mengenai apakah mereka memiliki kekayaan yang mencapai angka tersebut.

Putusan yang diterbitkan oleh pejabat Pusat Informasi Yudisial yang mengatakan bahwa terdakwa telah dituduh bergaul secara ilegal untuk mengambil dana publik yang dimaksudkan untuk pekerjaan umum antara bulan Mei tahun 2003 hingga bulan Desember tahun 2015.

Fernandez sendiri tidak berkomentar secara langsung terhdap dakwaan yang dilontarkan kepadanya, tapi dia telah berulang kali membantah telah melakukan kesalahan tersebut. Sejak resmi meninggalkan kantor kepresidenan pada bulan Desember 2015 yang lalu, Fernandez telah membela diri bahwa dia adalah korban penganiayaan oleh pengganti konservatif nya, Mauricio Macri.

Pada bulan Mei kemarin, seorang hakim telah mendakwa Fernandez atas tuduhan memanipulasi pertukaran mata uang pasar berjangka, diduga telah menyebabkan kerusakan ekonomi di dalam pemerintahan Argentina.

Seorang hakim juga berusaha untuk menghidupkan kembali penyelidikan terhadap Fernandez atas tuduhan menutup-nutupi tersangka yang berasal dari Iran yang merupakan pelaku pemboman pada tahun 1994 di kantor Aegentinian Israelite Mutuak Association, di mana telah menyebabkan runtuhnya bangunan utama dan menewaskan 85 orang.

Tidak ada yang dihukum kerana kejahatan tersebut, namun pada bulan Januari 2015 kemarin, jaksa federal Argentina tekah menuduh Fernandez telah berusaha untuk menutup-nutupi keterlibatan Iran atas pemboman tersebut.

Jaksa Alberto Nisman sendiri telah ditemukan tertembak di bagia kepala sebelum dirinya menyajikan kasus tersebut ke kongres, kematiannya sendiri hingga saat ini masih belum bisa terpecahkan.