Internasional – Kolombia Setujui Amnesti Bagi Ribuan Pemberontak

Kongres Kolombia telah menyetujui undang-undang amnesti untuk melindungi ribuan geriyawan FARC. Pejuang geriyawan FARC yang dimobilisasi akan dilindungi dari penuntutan untuk kejahatan ringan yang telah dilakukan selama perang saudara yang terjadi sejak 52 tahun di negara tersebut.

Hukum, yang menjadi bagian penting dari kesepaktan damai yang ditandatangani bulan lalu antara pemerintah dengan pemberontak Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia, tidak termasuk orang-orang yang telah melakukan kejahatan perang atau orang-orang yang melakukan pelanggaran hak asasi manusia.

Amnesti tersebut juga berlaku untuk anggota militer negara itu. Ini merupakan yang pertama dalam serangkaian undang-undang terkait dengan kesepaktan yang akan didorong melalui Kongres dengan harapan pemberontak meyakinkan diri mereka untuk pindah ke zona demobilisasi khusus.

RUU tersebut telah disahkan di Senat dan majelis rendah, meskipun ada penentangan secara gencar dari pihak sayap kanan partai Pusat Demokratik, di mana anggotanya memilih untuk abstain dalam proses pemungutan suara. Koalisi Presiden Juan Manuel Santos, yang mendapatkan anugerah hadiah Nobel Perdamaian pada bulan ini telah mendapatakn suara mayoritas di dalam Kongres tersebut.

Diperkirakan sekitar 7.000 pejuang pemberontak FARC diperkirakan akan meletakkan senjata mereka selama enam  bulan ke depan. Pemberontak akan dinyatakan bersalah jika ditemukan kejahatan serius seperti pembantaian, kekerasan seksual atau penculikan, tidak akan mendapatkan amnesti, namun mereka akan mendapatkan hukuman alternatif seperti penghapusan ranjau darat yang dipasang oleh pemberontak,dan hukuman mereka akan ditentukan oleh pengadilan khusus.

Dalam pernyataan bersama pada hari Rabu (28/12) kemarin, FARC dan Pemerintahan mengatakan bahwa mereka akan menetapkan berapa banyak pemberontak yang tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan amnesti pada tanggal 30 Januari bulan depan.

Hukum lainnya yang terkait dengan kesepaktan damai antara lain reformasi pedesaan, kompensasi kepada para korban, penghapusan ranjau darat dan gencatan senjata yang mendapatkan pengawasan dari pihak PBB. Di dalam kesepakatan tersebut juga mengatakan bahwa FARC akan berubah dan dikonversi menjadi partai politik di bawah kesepakatan tersebut. Kesepakatan baru ini diyakini akan benar-benar memberikan situasi baru di negera tersebut yang telah berkecamuk dalam peperangan selama 52 tahun, dan akan menuju ke negara yang damai.