Internasional – Duterte Pernah Lempar Tersangka Dari Helikopter

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte telah mengancam para pejabat pemerintahan yang korup dengan dilemparkan dari helikopter yang terbang. Peringatan tersebut bukan merupakan ancaman palsu namun dia juga mengatakan bahwa dia pernah melakukan hal itu sebelumnya.

Mantan seorang Jaksa tersebut juga mengatakan bahwa dirinya pernah melemparkan seorang pria yang berasal dari China yang menjadi tersangka kasus pemerkosaan dan pembunuhan dengan melemparnya dari dalam helikopter.

“Jika anda melakukan korupsi, saya akan menjemput anda menggunakan helikopter ke Manila, dan saya akan melemparkan anda dan membuang anda. Saya telag melakukan hal tersebut sebelumnya, mengapa sata tidak melakukannya lagi?” kata Duterte dalam sebuah pidatonya di depan para korban angin topan pada hari Selasa (27/12) kemarin melalui panggilan video dari kantor kepresidenan.

Ancaman terbaru dari Duterte tersebut dilontarkan beberapa minggu setelah ia sempat mengakui bahwa dia telah membunuh dua orang selama 22 tahun menjadi walikota di kota Davao, yang terkadang melakukan patroli menggunakan sepeda montor untuk mencari para tersangka untuk dibunuh.

Dia mengatakan bahwa pembunuhan tersebut adalah bagian dari operasi kepolisian yang sah, termasuk insiden penyanderaan.Beberapa senator telah memperingatkan Duterte atas pengakuan tersebut yang akan menimbulkan resiko pemakzulan atas komentar dirinya.

Duterte juga mengatakan bahwa ada enam orang yang ditangkap pada pekan lalu selama  operasi penggerebekan di ibukota yang berhasil menemukan lebih dari setengah ton zat methamphetamine, yang di kenal secara lokal sebgai shabu, beruntung dia sedang berada di luar kota.

“Mereka beruntung karena saya tidak berada di kota Manila pada saat itu. Jika aku tahu ada banyak shabu di dala rumah tersebut, saya pasti akan membunuhmu. Mari kita tidak membuat drama, saya akan secara pribadi menembak anda jika tidak ada orang lain yang akan melakukannya,” kata Duterte.

Tidak segera ditemukan kejelasan kapan atau di mana insiden pelemparan dari helikopter yang dibicarakan oleh Duterte, juru bicara kepresidenan, Ernesto Abella mengatakan bahwa cerita itu kemungkinan tidak pernah terjadi, ia mengatakan bahwa kisah itu bisa saja merupakan legenda urban.

Utusan hak asasi manusia PBB menyerukan penyelidikan terhadap klaim Duterte yang membunuh orang, di mana Duterte menyebut mereka pada pekan lalu sebagai seorang yang bodoh, idiot dan bajingan yang harus kembali ke sekolah.