Internasional – Dalang Penyerangan Sebuah Café Tewas Dalam Penggerebekan
2 min read
Pihak kepolisian Bangladesh mengatakan bahwa telah melakukan penyerbuan di sebuah tempat persembunyian di dekat kota Dhaka. Penyerbuan tersebut berhasil menewaskan seorang yang diduga dalang dari sebuah insiden serangan di sebuah café yang tejadi pada sebulan yang lalu yang menewaskan 22 orang pengunjung café.
“Tamim Chowdhury telah tewas,” kata seorang perwira senior kepolisian wilayah Dhaka, Sanwar Hossain atas tewasnya otak penyerangan yang keturunan Bangladesh-Kanada.
Tiga tersangka lain yang terduga terlibat insiden penyerangan café juga telah tewas oleh polisi ketika melakukan perlawanan ketika dilakukan penggerebekan.
Insiden serangan yang terjadi di sebuah café itu dimulai pada tanggal 1 Juli kemarin, ketika sekelompok militan yang bersenjata memasuki Holey Artisan Bakery di kota Dhaka. Serangan itu mengakibatkan sejumlah orang disandera oleh para pelaku selama kurang lebih 12 jam, sebelum akhirnya pihak kepolisian melakukan penyerbuan ke café tersebut.
Pihak kepolisian berhasil menyelamatkan 13 pengunjung café, dan berhasil menewaskan enam orang pelaku yang bersenjata, selain itu pihak kepolisian juga berhasil menangkap sejumlah pelaku lainnya.
Total dua puluh orang sandera dan dua petugas polisi telah tewas dalam insiden serangan tersebut. Insiden itu sendiri menjadi serangan terburuk dalam sejarah negara Bangladesh. Kelompok militan ISIS disebut telah mengklaim dan bertanggung jawab atas insiden serangan tersebut, namun pihak pemerintahan sendiri membantah klaim yang dilakukan oleh kelompok militan ISIS. Pemerintahan Bangladesh beranggapan bahwa insiden serangan itu adalah berasal dari kelompok militan yang berada di negara mereka, sebuah organisasi Islam radikal yang telah dilarang, Jamayetul Mujahideen Bangladesh (JMB).
“Tamim Chowdhury telah tewas, dia adalah dalang dari insiden serangan di café dan seorang pemimpin dari Jamayetul Mujahideen Bangladesh,” kata Sanwar Hossain dalam sebuah konferensi pers setelah keberhasilan pihak kepolisian menewaskan pemimpin organisasi terlarang.
Sanwar Hossain juga mengatakan bahwa sebelumnya pihak kepolisian sempat terlibat dalam baku tembak selama kurang lebih satu jam dengan kelompok militan di daerah Paikpara di wilayah Narayanganj, sekitar 25 kilometer di selatan kota Dhaka.
Tamim Chowdhury adalah seorang pria keturunan Bangladesh-Kanada yang sempat tinggal di negara Kanada, hingga pada tahun 2013, ia memutuskan untuk kembali ke negara Bangladesh.
