Internasional – Café Bekas Target Teroris Kembali Dibuka

Café di Bangladesh yang pernah dikepung oleh sekelompok militan yang membunuh 20 sandera pada tahun lalu telah kembali dibuka. Café tersebut dibuka kembali secara diam-diam  yang terletak beberapa blok lokasinya dari lokasi lamanya yang masih di beri garis polisi karena masih dalam proses penyelidikan.

Bagi Shariar Ahmed dan 16 staf lainnya, yang beberapa diantaranya tengah bekerja ketika selama terjadi pengepungan yang mengerikan tersebut, pembukaan kembali Café bernama holey Artisan Bakery dianggap merupakan mewakili harapan dan permulaan baru.

“Ini adalah sesuatu yang indah untuk datang kembali ke sini dengan semua rekan-rekan kami yang tersayang. Pelanggan langganan kami yang familiar telah datang berkunjungan dan mengucapkan selamat kepada kami, sebuah ucapan selamat dari hati mereka,” kata Ahmed yang sambil mempersiapkan cappuccino untuk para pelanggan pada hari Kamis (12/1).

Serangan yang terjadi pada tanggal 1 Juli tersebut ketika lima orang pemuda ekstrimis Bangladesh telah mengejutkan negara tersebut yang kemudian mengundang kecaman dari masyarakat internasional.

Para pelaku penyerangan telah menyandera para pengunjung café semalaman, menanyai mereka tentang A-Quran dan membunuh beberapa dari sandera yang gagal untuk menjawab demi kepuasan mereka. Ketika kepolisian Bangladesh dan tentara menyerbu restoran pada keesokan harinya, upaya pihak yang berwenang telah menewaskan semua lima pelaku penyerangan, mereka menemukan sebuah adegan mengerikan tentang penyiksaan dan pembunuhan. Dua puluh sandera termasuk 17 warga asing telah tewas dalam serangan tersebut.

Pemerintah menanggapi serangan tersebut dengan segera menindak kelompok-kelompok ekstrimis di negara tersebut, dengan menyalahkan salah satu kelompok, Jumatul Mujahidin Bangladesh, namun mereka menolak klaim atas keterlibatan dari kelompok militan ISIS dalam serangan tersebut.

Café tersebut kembali dibuka pada hari Selasa (10/1) kemarin di salah satu bagian dari pusat perbelanjaan. Lokasi yang baru tersebut lebih kecil, dan tidak memiliki halaman belakang dan tidak ada pemandangan danau yang menghadap ke zona diplomatik Gulshan yang telah menarik begitu banyak pengunjung di masa lalu.

Lokasi sebelumnya masih tetap tertutup untuk umum dan berada di bawah kendali pihak kepolisian yang masih melakukan penyelidikan terhadap serangan tersebut.