Nasional – G (24), menjadi dalang di balik kematian tragis MR, bocah 11 tahun di dalam toilet Masjid At-Taubah, Desa Sadasari, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Kapolres Majalengka, AKBP Willy Andrian mengungkapkan latar belakang G. Tersangka diketahui berstatus sebagai karyawan swasta di sebuah kafe atau restoran di Majalengka. Ia tercatat sebagai warga Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka.
“Kalau saat kejadian, dia sedang tidak lagi kerja atau sedang off,” ujar Willy dalam konferensi pers di Mapolres Majalengka, Selasa (21/10/2025).
Selain penghilangan nyawa, teka-teki pembunuhan MR juga mengarah kepada tindakan asusila karena ditemukan luka di sekitar anus.
Willy menyampaikan, penyidik masih terus mendalami dugaan tersebut. Pihaknya juga tidak mau berspekulasi terlebih dahulu soal dugaan itu.
Saat ini, ditegaskan Willy, polisi masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium forensik untuk memastikan apakah benar terjadi kekerasan seksual.
“Kalau ke arah pencabulannya masih menunggu hasil dari laboratorium forensik,” terangnya.
Meski demikian, Willy tidak menampik hasil penyelidikan sementara menunjukkan ada indikasi yang mengarah pelaku diduga memiliki perilaku menyimpang seperti penyuka sesama jenis.
“Makanya saya katakan arah pelaku ini ada indikasi perilaku menyimpang, kemungkinan ingin melakukan pencabulan ke anak korban,” ujar dia.
Namun, karena korban berontak akhirnya menghilangkan nyawanya dihabisi oleh pelaku. G kini sudah mendekam di sel tahanan Polres Majalengka dan menjalani pemeriksaan intensif.
Polisi juga tengah mendalami latar belakang dan kepribadian pelaku. Tak hanya itu, penyidik juga tengah mencari tahu apakah ada kemungkinan korban lain dari tindakan pelaku.
“Untuk sementara kami masih melakukan pendalaman terkait kasus ini,” kata Willy.
Kasus ini diketahui membuat geger warga Majalengka karena dilakukan di toilet tempat ibadah dan melibatkan korban anak di bawah umur. Polisi berjanji akan mengusut tuntas kasus yang mengguncang publik tersebut.
