Info Sepak Bola Nasional – Menpora Jelaskan Ada Penegak Hukum Di Tim Sembilan
2 min read
Imam Nahrawi selaku Menpora pada akhirnya merilis sejumlah nama yang ditunjuk dalam Tim Sembilan yang bertugas untuk mengawasi kinerja dari PSSI yang dinilai kian memburuk. Ia kemudian menjelaskan alasan dalam memilih sejumlah figur itu. Ini daftar nama anggota yang tergabung dalam Tim Sembilan oleh Menpora, pada hari Jumat (2/1/2015);
Imam B. Prasodjo (pakar sosiolog);
Budiarto Shambazy (wartawan senior);
Ricky Yakobi (mantan pemain);
Gatot S. Dewabroto (dari Kemenpora);
Nur Hasan (dari akademik);
Joko Susilo (eks Dubes RI);
Yunus Husein (eks Kepala PPATK);
Eko Tjiptadi (eks Deputi Pencegahan KPK); dan
Oegroseno (mantan Wakapolri).
Lebih lanjut lagi, Menpora pun kemudian menerangkan bahwa Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama serta Walikota Bandung, Ridwal Kamil, pun turut membantu dalam hal informal. Selain itu, pihaknya pun ikut menggandeng pihak Komisi Informasi Pusat (KIP) juga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Negara Vietnam bisa maju lantaran adanya keterlibatan dari aparat penegak hukum, maka saat ada indikasi tindak pidana tak perlu menunggu adanya laporan, tetapi bisa langsung menghukum. Maka tak akan ada lagi gajah beserta anaknya,” kata Imam saat keterangannya menjelaskan terkait perlibatan penegak hukum tersebut. “Ini sudah kami pertimbangkan dengan matang. Jadi mereka kelak tak hanya fokus pada sepakbola namun dapat mencermati perkembangan dari sepakbola di negara lain,” lanjutnya.
Nantinya, sambung Imam, pada hari pertamanya, Tim Sembilan segera bekerja serta melihat manakah titik fokus yang dinilai paling mendesak dalam PSSI. “Hari pertama bekerja akan kita lihat nanti manakah yang paling mendesak pada PSSI. Semoga tak hanya di PSSI saja tentunya, tetapi pada sisi yang lain segera kita kaji pula. Semuanya yang termasuk ruangnya serta organisasinya,” jelasnya. Demikian pula terhadap hasilnya, yang mana diharapkan bisa mengikat tak hanya sekadar rekomendasi belaka. “Semua temuan Tim Sembilan akan menjadi sebuah keputusan. Dimana keputusan tersebut bersifat mengikat. Jika keputusannya katakanlah bahwa bola kita ini terlalu besar, itu menjadi kewajiban Menpora dalam mengecilkan,” pungkasnya.
