Sun. Apr 9th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Info Politik Teraktual – Lagi, SBY Sentil Jokowi

2 min read

Setelah ramai tentang pemojokkan pemerintahannya, kini sosok Mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono meluruskan pernyataan dari Presiden Joko Widodo yang mengatakan Indonesia masih terlilit utang di International Monetary Fund (IMF). SBY merasa harus mengoreksi pernyataan itu lantaran khawatir dituduh berbohong ketika menjabat Presiden. “Jika pernyataan Presiden Jokowi tersebut tidak saya koreksi, rakyat bisa menuduh saya yang berbohong. Kebenaran bagi saya mutlak,” tulis SBY pada akun Twitternya @SBYudhoyono bertanda *SBY* dikutip wartawan pada Selasa, 28 April 2015.

SBY menyatakan bahwa utang Indonesia di IMF yang jumlahnya menembus US $ 9,1 miliar telah dilunasi di tahun 2006, sisa 4 tahun dari tanggal jatuh tempo. Saat itu, ada 3 alasan SBY dalam mempercepat pelunasan utang di IMF. Yang pertama adalah ekonomi Indonesia telah tumbuh tinggi. Dari sektor riil juga mulai bergerak. Dan ditambah lagi dengan fiskal yang terbilang aman serta melimpahnya cadangan devisa.

Sementara alasan yang kedua, Indonesia tak lagi didekte serta minta persetujuan pada IMF serta negara donor yang turut tergabung pada Consultative Groups on Indonesia (CGI) untuk masalah pengelolaan ekonomi. Malah dalam proses penyusunan RAPBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) mereka sudah tidak lagi mendikte pihak Indonesia. “Rakyat Indonesia tak lagi merasa dipermalukan dan terhina, sebab kita tak lagi jadi pasien IMF. Terbebas dari trauma di masa lalu,” tegas SBY menyebutkan alasan yang ketiga dalam melunasi hutang di IMF.

Setelah lunas, semenjak tahun 2007, SBY sebagai presiden sanggup menerima kedatangan dari ketiga petinggi IMF dengan kepala yang tegak. “Kehormatan Indonesia sdah pulih,” tegas SBY yang kini juga menjadi ketua umum Partai Demokrat tersebut. Malah di kunjungan pemimpin IMF pada 2012, Indonesia sudah diminta untuk menaruh dana ke IMF, demi membantu negara lain yang sedang dilanda krisis. Pada saat itulah, ujar SBY, ‘tangan’ bangsa Indonesia ada di atas, tidak lagi ada di bawah selaku penerima bantuan.

activate javascript

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *