Info Baru Politik – Dukungan Prabowo-Ginandjar Dari Internal Golkar

Kabar terkait diliriknya salah seorang kader senior dari Golkar, Ginandjar Kartasasmita dari capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto memicu internal dari Golkar pun bereaksi. Ketua dari DPP Golkar, Indra J Piliang pun mendukung terwujudnya duet itu. “Pasangan dari Prabowo-Ginandjar ini nantinya tak memerlukan kelompok-kelompok penasihat lagi yang memberi masukan agar dilaksanakan. Keduanya telah memahami apa saja yang wajib dijalankan, apa yang menjadi prioritas, dan apa itu yang makro serta apa yang mikro,” terang Indra pada wartawan, Minggu (11/5/2014).

Menurut pendapatnya, dari latar belakang seorang ekonom serta birokrat, juga jaringan yang dikenal luas, Ginandjar bisa melengkapi Prabowo. Lalu ditambah lagi dengan basis dari Ginandjar pada wilayah Jawa Barat terkenal solid. Selain dari itu pula, Ginandjar dapat menjanjikan kenyamanan saat Prabowo mendapat serangan sehubungan dengan dugaan pelanggaran HAM pada 1998 silam.

“Prabowo akan menerima serangan terkait dengan dugaan tindak pelanggaran HAM. Dan kuncinya jika Prabowo bersedia mendorong dibentuknya Komisi Rekonsiliasi serta Kebenaran juga Prabowo mau meminta bantuan pada Ginandjar tentang hal ini sambil mengingat pada pengalaman beliau pada MPR,” terang Indra.

Ia menilai bahwa duet dari Prabowo-Ginandjar bisa jadi lebih baik dibandingkan dengan  Jokowi-JK atau Jokowi-Abraham Samad. “Sementara itu Jokowi-JK juga masih perlu daya dukungan politik, di saat tarik-menarik antar kubu dalam pihak PDIP sendiri. Bukannya Jokowi sudah secara jelas mengampanyekan tentang anti Orde Baru, kemudian mendukung Trisakti Bung Karno? Namun JK sendiri menurut sebagian kalangan dari internal PDIP dinilai menjadi bagian dari rezim Orde Baru,” lanjut Indra.

Kabar yang kian berhembus, Prabowo telah bertemu dengan Ginandjar. Nampaknya, Prabowo ingin segera meminang Ginandjar dan berharap agar Golkar bisa mendukung pencapresannya.  Pihak Golkar memang tengah membuka lebar peluang pada kader selain dari Ical agar maju ke laga Pilpres 2014. Diketahui ada 6 nama dijajakan agar menjadi cawapres untuk capres yang berasal dari parpol yang lain. Dari keenam nama tersebut yaitu Akbar Tandjung, Jusuf Kalla, Luhut Pandjaitan, Priyo Budi Santoso, Agung Laksono serta Ginandjar Kartasasmita.