Sun. Apr 9th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Hasil Riset – Ini Manfaat Belajar Bahasa Asing Untuk Otak

2 min read

Seperti dalam banyak pembuka pidato, globalisasi menjadi alasan utama seseorang untuk belajar penguasaan bahasa asing. Dengan alasan aktualisasi diri, bahasa asing digembar-gembor wajib untuk dikuasai. Namun di balik semua itu, ada manfaat lain yang tersimpan dari hal itu. Ternyata mempelajari bahasa lain juga memiliki manfaat terhadap otak. Hal itu, juga tak hanya mempengaruhi anak-anak yang dalam masa belajar saja, melainkan juga bagi para dewasa.

Dalam belajar bahasa asing, Anda tak perlu harus merasa tua. Berdasar hasil dari sebuah survei diketahui bahwa berapapun usianya, belajar bahasa asing dapat meningkatkan kemampuan otak manusia, seperti yang dikutip dari Journal of Neurolinguitics, rilis Sabtu (27/6). Riset tersebut dikerjakan Ping Li yang melibatkan sebanyak 39 orang (native speakers) yang mempelajari Bahasa China selama lebih dari 6 minggu.

Demi mengetahui efek dari belajar bahasa asing ini, otak mereka awalnya discanning dahulu. Kemudian, hasil scan dibandingkan terhadap mereka yang tak mempelajari bahasa asing. Hasil penelitan tersebut menunjukkan terjadinya peningkatan otak pada bagian abu-abu serta bagian putih. Kasus serupa juga terjadi pada seluruh level usia, baik kalangan anak-anak, dewasa, bahkan yang sudah tua.

Peneliti juga menerangkan bahwa temuannya ini adalah kabar baik bagi para orang tua. Kelompok usia tua dapat mempelajari bahasa asing supaya kemampuan otak mereka tak menurun pada masa lanjut. Selain itu, hasil dari kajian ini menyebutkan pula bahwa mereka yang belajar asing mempunyai jaringan saraf lebih efisien dan menjadi lebih mudah dalam menyimpan informasi.

Sebelumnya, penelitian University of Edinburgh, Skotlandia menyebutkan pula bahwa belajar bahasa asing mempunyai efek positif terhadap otak terlebih jika pembelajaraan itu dilakukan di masa dewasa. Temuan membuktikan bahwa mereka menggunakan 2 bahasa atau lebih untuk berbicara mempunyai kemampuan kognitif yang jauh lebih baik . sementara efek terbesar nampak pada kecerdasan umum serta membaca. Penelitian tersebut dilakukan sejak 2008 sampai 2010, melibatkan 262 individu usia 11 sampai 70 tahun. Hasil penelitian juga dipublikasikan pada jurnal Annals of Neurology.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *