Nasional – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar menanggapi munculnya harimau sumatera di permukiman warga Sarosah, Jorong Aia Mancur, Nagari atau Desa Cubadak Timur, Kecamatan Duo Koto, Kabupaten Pasaman. Harimau itu disebut berperilaku unik karena tampak berusaha mendekati warga berkutat di area batas kampung.
“Harimau sumatera mendekati manusia dan mengikuti 40 warga sampai batas kampung saat melakukan evakuasi satu keluarga dengan jumlah tiga orang yang sedang berada di kebun, Sabtu, 21 Desember,” kata Kepala Resor Konservasi Wilayah I Panti BKSDA Sumbar Ade Putra di Lubuk Basung, mengutip ANTARA pada Rabu, 25 Desember.
Ia mengatakan satu keluarga itu atas nama Angga (31), Rosa (30), dan bayi berusia beberapa bulan sedang berada di kebun mereka, Sabtu 21 Desember sore.
Tiba-tiba, datang seekor harimau yang merupakan satwa dilindungi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya.
“Satu keluarga itu berlindung di pondok kebun mereka sembari memberitahukan kepada pamannya, melalui telepon genggam,” katanya.
Ia menambahkan bahwa BKSDA Sumbar telah menurunkan tim untuk melakukan verifikasi lapangan terkait kemunculan harimau tersebut, Minggu 22 Desember.
Verifikasi lapangan bersama Centre for Orangutan Protection (COP), Wali Nagari (Kepala Desa) Cubadak Timur beserta staf, Kanit Intelkam Polsek Duo Koto dan warga sekitar.
“Kami menelusuri lokasi munculnya satwa untuk mencari keberadaannya dan ditemukan jejak kaki satwa. Kami juga memantau satwa dengan drone dan satwa tidak ditemukan,” katanya.
Ia mengimbau warga agar melakukan aktivitas ke kebun lebih dari dua orang serta pergi ke kebun pada pukul 09.00 WIB sampai 16.00 WIB.
“Ini telah saya sampaikan ke warga saat melakukan pertemuan usai melakukan verifikasi lapangan,” katanya.
Sementara itu, Ismail Lubis menambahkan bahwa pihaknya langsung ke lokasi kebun usai mendapatkan laporan kemunculan harimau sumatera dari kemenakan.
“Saya ke lokasi bersama tiga warga lainnya menggunakan penerangan dan sampai di lokasi sekitar pukul 19.00 WIB. Di lokasi saya mencoba untuk melihat satwa dengan penerangan dan satwa masih berada di lokasi,” katanya.
Setelah itu, datang sekelompok warga untuk melakukan evakuasi kemenakannya ke rumah.
Saat evakuasi tersebut, harimau mengikuti sampai ke batas perkampungan dan satwa kembali ke habitatnya.
Wali Nagari Cubadak Timur Yelfi mengatakan bahwa sebelumnya satwa itu juga muncul di nagari tersebut sekitar empat bulan lalu.
Satwa sempat memakan ternak berupa anjing milik warga. BKSDA Sumbar dan COP turun ke lokasi memasang kamera jebak.
“Empat bulan yang lalu satwa itu juga muncul dan memakan anjing milik warga,” katanya.