26 Apr 2025, Sat

Harga Cabai Di Pasar Induk Tasikmalaya Mulai Turun Mencapai Rp 70.000 per Kg

Nasional – Harga cabai di Pasar Induk Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, mengalami penurunan sampai Rp 70.000 per kilogram pada Minggu (9/3/2025).

Harga tertinggi jenis cabai domba, yang pekan pertama Ramadhan mencapai Rp 100.000 per kilogram.

Cabai domba sendiri paling diminati masyarakat dibandingkan cabai rawit biasa karena tingkat kepedasannya yang tinggi.

“Harga cabai domba sekarang Rp 70.000 per kilonya. Sekarang sudah turun mendekati normal. Ada juga yang jual Rp 60.000 per kilonya sesuai kondisi cabai segar banget atau agak layu,” jelas pedagang cabai di Pasar Cikurubuk Tasikmalaya, Cepi Putra di kiosnya, Minggu (9/3/2025).

Cepi menambahkan, cabai merah besar pun harganya sudah normal mencapai Rp 35.000 per kilogram yang sebelumnya mencapai Rp 60.000 per kilogram.

Sedangkan cabai hijau besar harganya hanya Rp 25.000 per kilogram dengan pasokan yang melimpah di pasaran.

“Harga sayuran seperti tomat dan ketimun saat ini pun normal harganya mulai Rp 5.000 sampai Rp 6.000 per kilogramnya. Buncis juga sekarang per kilogramnya Rp 7.000. Normal harganya,” tambah dia.

Sebelumnya, harga berbagai jenis cabai di Pasar Induk Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, masih mahal bagi pembeli sejak awal puasa Ramadhan, Selasa (4/2/2025).

Paling termahal harga cabai rawit jenis domba sampai harganya tembus Rp 100.000 per Kg dari para pedagang pasar.

Kemudian, cabai rawit biasa berwarna hijau tembus Rp 70.000 sampai 75.000 per Kg yang biasa dipakai untuk cabai pelengkap gorengan.

“Kalau cabai rawit domba kenapa mahal? Cabai itu paling dicari karena pedasnya banget. Jadi kalau buat para pedagang lauk nasi, cabai domba irit gak boros saat biat sambal. Kalau cabai rait biasa, kurang pedas makanya harganya lebih murah,” jelas Ustaz Imat, salahsatu pedagang sayuran di Pasar Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, Selasa siang.

Imat menambahkan, cabai domba berbentuk besar dan gendut dibandingkan dengan cabai biasa berwarna kuning dan merah.

Ukurannya pun menjadi pilihan para pembeli karena jumlahnya lebih sedikit untuk mencapai kepedasan sesuai dengan yang diinginkan.

“Jadi kalau hitung-hitungan para pedagang, sangat masuk dan irit. Jadi gak terlalu perlu banyak beli cabai untuk menginginkan pedas sambal sesuai kebutuhan,” kata dia.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *