Nasional – Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi pada Sabtu (26/10/2025). Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur melaporkan, erupsi terjadi pukul 17.22 WIB.
Erupsi disertai letusan asap tebal setinggi 1.000 meter di atas puncak kawah Jonggring Saloko yang mengarah ke utara atau ke arah Ranu Kumbolo.
Erupsi terekam seismograf dengan amplitudo maksimal 22 milimeter dan berlangsung selama 2 menit 20 detik.
“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Minggu, 26 Oktober 2025 pukul 17.22 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 1.000 meter di atas puncak,” tulis petugas PPGA Semeru, Mukdas Sofian, dalam keterangan tertulis, Minggu (26/10/2025).
Sebelumnya, pada Sabtu (25/10/2025) malam, Pos Pantau BPBD Lumajang di Curah Kobokan juga melaporkan terjadinya guguran lava pijar yang meluncur sejauh 2.500 meter dari puncak kawah menuju Besuk Kobokan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono, mengatakan hingga saat ini belum ada laporan terkait dampak erupsi yang terjadi sore tadi.
“Belum ada laporan dampak dari erupsi sore ini,” ujar Yudhi.
Menurut Yudhi, dengan status Gunung Semeru yang masih berada di level II atau waspada, aktivitas letusan kecil yang terjadi masih tergolong dalam skala wajar.
Meski begitu, Yudhi mengimbau warga untuk tidak beraktivitas di sektor tenggara, terutama di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak.
“Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru,” imbaunya.
Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Yudhi menambahkan, hujan lebat yang kerap mengguyur kawasan sekitar Gunung Semeru akhir-akhir ini meningkatkan risiko banjir lahar dingin.

