Berita Bola – Pep Guardiola melalui periode tergelap dalam karier kepelatihannya usai Man City selalu kalah dalam empat laga beruntun.
Man City seperti kian dalam terjerumus ke lubang krisis usai takluk di markas Brighton, Stadion American Express Community, Sabtu (9/11/2024) kemarin.
Sebelum dibungkam Brighton 1-2, Man City tumbang kala bersua Tottenham (1-2/Piala Liga Inggris), Bournemouth (1-2/Liga Inggris), dan Sporting CP (1-4/Liga Champions).
Artinya, Man City besutan Pep Guardiola selalu kalah dalam empat partai terakhir di semua kompetisi.
“Di babak pertama kami tampil sangat baik, tetapi kelelahan mulai terasa di babak kedua. Brighton mengontrol bola dengan baik dan mereka membuat perubahan yang sulit kami imbangi,” ujar Guardiola di Sky Sports.
Mengutip statistik yang disajikan Opta, catatan minor semacam ini baru sekali dirasakan oleh Pep Guardiola sejak dirinya terjun ke dunia kepelatihan profesional pada 2008.
Sementara itu, harus mundur sampai Agustus 2006 untuk melihat kali terakhir Man City kalah dalam empat pertandingan secara berurutan,
Ketika periode minor itu terjadi pada 2006, Man City masih dibesut oleh Stuart Pearce.
Lantaran kekalahan di markas Brighton, Man City racikan Pep Guardiola pun kian tertinggal dari sang pemuncak klasemen Liga Inggris, Liverpool.
Saat ini, Man City masih berada di peringkat dua klasemen Liga Inggris dengan modal 23 poin.
Pasukan Guardiola terpaut lima angka dari Liverpool yang pada pekan ke-11 sukses menuai kemenangan atas Aston Villa.
Kendati demikian, Guardiola yakin timnya akan bangkit usai jeda internasional pada bulan November 2024 ini.
“Meski tak menyenangkan kalah beruntun seperti ini, kami akan bangkit,” ujar Guardiola menyatakan optimisme.
“Kami masih di posisi kedua menuju jeda internasional. Setelah jeda, dengan pemain yang lebih bugar dan kerja keras seluruh tim, saya yakin kami bisa tampil lebih bagus,” tuturnya menambahkan.