Film – The Hobbit: The Battle of Five Armies
2 min read
Masih meneruskan kisah terdahulu, Smaug (suara oleh Benedict Cumberbatch) masih berkeliaran serta mencoba untuk menghanguskan Kota Danau. Usai berhasil menyelamatkan nyaris seluruh kota, maka Bard (Luke Evans) pun membawa serta sisa rakyatnya yang selamat menuju Lonely Mountain. Di tempat itu, Thorin Oakenshield (Richard Armitage) pun tengah bingung oleh diri sendiri yang pada akhirnya berubah menjadi sosok berbeda usai mengetahui keberadaan emas yang tidak terhingga.
Adalah Bilbo Baggins (Martin Freeman) harus berusaha dengan sekuat tenaga demi menjadikan Thorin kembali menjadi sosok yang seperti sedia kalanya. Namun bagaimanpun kerasnya ia mencoba, sudah terlambat. Mengetahui bahwa sang naga telah hancur serta harta bergelimpangan dalam gunung, maka para peri pun datang guna menjarah peninggalan milik moyang mereka tersebut. Lalu disusul oleh kawanan orc. Gandalf (Ian McKellen) pun hadir dan mengajak untuk berunding. Namun sosok Thorin masih saja bersikukuh bahwa harta yang ada dalam gunung tersebut tak akan pernah dibagi-bagi. Maka perang pun tak dapat dihindari.
Selama durasi 144 menit, ‘The Battle of Five Armies’ merupakan seri ‘The Hobbit’ yang tersingkat sekaligus dinilai psangat efektif. Walaupun sang penulis, Fran Walsh, Philippa Boyens, Peter Jackson, Guillermo del Toro, masih mencoba untuk lakukan tarik-ulur cukup lama pada satu jam awal, Peter Jackson segera memberi tempo berubah saat perang tersebut dimulai. Dan hasilnya adalah film ini menjadi sangat menghibur. Menggunakan visual megah yang serasa bak dalam iklan pariwisata New Zealand didukung pula dengan efek CGI yang memukau, ‘The Battle of Five Armies’ ini memanjakan kemanapun mata Anda menuju. Bahkan jika Anda meihatnya tanpa mengenakan kaca mata 3D pun. Setiap landscape juga kobaran api yang berasal dari mulut sang naga hingga adegan perang legendaris pun menjadi terasa sekali kemegahannya.
Adegan pertarungan dikemas apik juga dapat memabukkan penonton, apalagi Anda yang menjadi penggemar serial tersebut. Tiap karakter yang memiliki musuh sendiri-sendiri tersebut diberi porsi pas. Hal ini untuk membuat tiap aktor yang karakternya nampak tak sekuat pada trilogi awalnya semisal Legolas (Orlando Bloom) bisa tampil dengan menawan.
