Tue. Apr 11th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Dunia Kabar Film – FPI Protes Film Soekarno

2 min read

Pihak Front Pembela Islam (FPI) di DKI Jakarta meminta kepada Lembaga Sensor Film (LSF) guna menyensor ulang film Soekarno karya Hanung Bramantyo. Hingga batas waktu yang tak ditentukan dan selama berjalannya proses dari penyensoran, FPI juga meminta penayangan film itu dihentikan untuk sementara. Kita minta agar penayangan pada bioskop dihentikan, sampai yang bener dan tak merusak moral. Dan bukan Cuma film Hanung saja, tapi film lain yang juga merusak moral supaya dibenahi, contoh film “?” (Tanda Tanya), Perempuan Berkalung Sorban waktu itu,” ujar Habib Selon, Ketua FPI DKI Jakarta, setelah mendatangi LSF, MT Haryono, hari Selasa (17/12/2013).

Jika di bioskop masih saja menayangkan film itu, maka FPI tidak segan melakukan sweeping sampai film tersebut benar dihentikan. “Aspirasi dari umat Islam serta FPI diterima, kita akan menunggu, jika masih ditayangkan, kita sweeping bioskop saja, dan dalam minggu ini kita akan tunggu keputusan dari LSF seperti apa,” tambah Selon. FPI tak puas terhadap hasil sensor film Soekarno tersebut. Sejumlah adegan seolah-olah berbeda pandangan dengan Islam menurut mereka. Soekarno pada jaman itu adalah sosok religius sebab ia juga berjuang bersama alim ulama dalam merebut kemerdekaan Indonesia dari Jepang. Akan tetapi, kesan religius milik Soekarno dianggap oleh FPI tak muncul pada film ini.

Sosok religius Soekarno memang menjadi perhatian dari FPI. Menurut pendapatnya, Soekarno berperan banyak dalam membangkitkan umat Islam. Penokohan Soekarno harus diperbaiki. “Soekarno adalah seorang proklamator, presiden pertama yang telah berjuang bersama para ulama dalam membenahi bangsa ini,” tambah Selon.

Menurut Selon, hal yang terkesan jauh dari pandangan umat Islam adalah seperti pelarangan poligami serta paham liberal yang terlalu ditonjolkan. “Kita terima laporan masyarakat penonton film Soekarno, di situ ada pandangan masyarakat juga umat Islam yang berbeda, dimana seolah-olah film itu menolak poligami dan sedikit liberal, kita menolak supaya disensor yang bener, jangan sampai LSF kebablasan, juga Hanung, orang liberal yang ingin mengembalikan asas-asas liberal,” kata Selon.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *