Sat. Apr 8th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Dunia Horror Misteri – Kutukan Makam Shakespeare

2 min read

Jika Anda pernah berharap mendapat uang menggunung dengan mencoba-coba untuk mencuri kerangka dari sang penulis drama terkenal, William Shakespeare atau ingin menyimpannya agar tertular kemahirannya menulis? Haaha sebaiknya Anda cari ide lain saja. Sebab nampaknya Shakespeare telah menduga bagaimana perilaku dari keserakahan manusia di masa depan. Karena itulah Shakespeare menyiapkan sebuah kutukan guna melindungi dirinya meski sudah meninggal.

Kutukan yang terukir di kuburan Shakespeare inilah yang kemungkinan menyelamatkan kerangkanya dari segala macam upaya penggalian. Penggalian tulang milik orang mati memang biasa terjadi di masa Shakespeare, baik untuk alasan keagamaan ataupun penelitian. Kerangka yang telah ditemukan lalu diangkat untuk menjadi jalan kuburan lain lalu ditimbun di penimbunan tanah dan bahkan menjadi pupuk.

Berdasar fakta itu, sang dramawan Inggris ini khawatir hal serupa terjadi pada kerangkanya sendiri hingga ia meminta untuk dituliskan sebuah kutukan pada makamnya di Holy Trinity Church, Stratford-on-Avon, menjadi peringatan para penggali kuburan usai ia meninggal 1616 silam.

 “Good frend for Jesus sake forebeare,/ To digg the dust encloased heare;/ Bleste be the man that spares thes stones,/ And curst be he that moves my bones,” tulisan terpatri pada makam penulis The Four Tragedies itu. Kalimat kutukan ada di kalimat akhir “And curst be he that moves my bones” (“Dan terkutuklah dia yang memindahkan tulang-tulangku”).

Dr. Philip Schwyzer, seorang dosen senior Exeter University, mengatakan bahwa Shakespeare memiliki obsesi tidak biasa pada pemakaman dan kekhawatiran akan kuburannya digali orang. Prasasti keras pada batu nisan setidak turut bertanggung jawab pada kenyataan bahwa tak ada proyek yang sanggup membuka kuburan tersebut.”

Schwyzer, yang menyelidiki tentang gagasan dalam buku “Archeologies of English Renaissance Literature”, turut menambahkan, “Tulisan pada batu nisannya menandai bahwa pernyataan terakhirnya yang tidak kenal kompromi tentang pendapat yang telah memenuhi pikirannya dalam sepanjang karirnya menjadi penulis drama.” Mimpi buruk pribadi turut digambarkan pula dalam karyanya seperti Romeo and Juliet, Hamlet dan Richard III.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *